Masalahnya sekarang, masihkah kita bersama al-qur’an? Al-qur’an telah melahirkan generasi qur’ani pada awal-awal perkembangan islam, manakala negeri-negri islam pada saat itu menjadi rujukan bagi negeri diseluruh dunia dari berbagai segi; dari kemajuan budaya, ilmu pengetahuan dan tekhnologinya serta kemapanan ekonominya.
Disamping itu juga islam banyak melahirkan tokoh ilmuwan ternama dunia dari berbagai bidangnya. Hal itu disebabkan karena mereka menjadikan alqur’an sebagai spirit hidup mereka.
Dan saat ini, kita merasakan hidup dalam karut marut negeri islam beserta hancurnya bangunan peradaban, budaya serta moral pemeluknya. Maka harus jujur kita akui, bahwa kita sudah semakin jauh dari tuntunan Al-qur’an. Dan hal ini telah diisyaratkan dalam alqur’an:
Al-qur’an menjelaskan bahwa di hari kemudian hari nanti rasulullah saw. Akan mengadu kepada Allah swt. Beliau berkata,
“wahai Tuhanku, sesungguhnya kaumku/umatku telah menjadikan al-qur’an ini sebagai sesuatu yang mahjura (QS.al-furqon (25):30).
Menurut Ibn al-Qayyim, banyak hal yang dicakup oleh kata mahjura, antara lain:
Tidak tekun mendengarkannya
Tidak mengindahkan halal dan haramnya walau dipercaya dan dibaca
Tidak menjadikannya rujukan dalam menetapkan hukum menyangkut ushuludin (prinsip-prinsip ajaran agama) dan rinciannya.
Tidak berupaya memikirkan dan memahami apa yang dikehendaki oleh Allah yang menurunkannya.
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah
Akhirnya, mari kita berdoa kepada Allah, semoga kita termasuk golongan orang-orang yang ahli Al Qur’an dan mendapat Syafaatnya kelak di hari kiamat. Amiin..
Khutbah Kedua
Alhamdulillahiladzi arsala rosulahu bilhuda wa dinilhaq, liyudhirohu ‘aladdinikullihi walaukarihal musrikun.
Asyahdualla ilahailalloh waasyhaduanna muhammadan’abduhu warosulahu
Allohuma solli’ala muhammadin wa’ala alihi waashabihi ajma’in.
Ya ayyuhaladzi naamanu, taqullooha haqqa tuqaatih, walaa tamuutunna illa waantum muslimuun.
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammadin, wa ‘alaa aalihii waash haabiihii ajmaiin
Alhamdulillahirobbil’alamin
Allohummaghfir, lilmukminiina walmukminaat, walmuslimiina walmuslimaat, alakhyaaiminhum walamwaat, innaka samii’un qoriibummujibudda’awaat.
Robbana dzolamna anfusana, wailamtaghfirlana watarkhamna lanakunanna minalkhosiriin.
Robbana atina fidunya khasanah wafil akhiroti khasanah waqina adzabannar.