SUMEDANG – Aksi unjuk rasa yang sempat dilakukan mahasiswa pada Demo 11 April kemarin banyak menjadi sorotan.
Para mahasiswa dari setiap universitas di berbagai daerah turun ke jalan menyuarakan aspirasi serta menjembatani keluhan masyarakat.
Terkait hal itu, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menyuarakan tuntutan supaya isu penundaan pemilu dibatalkan.
Tak hanya itu, berbagai tuntutan mulai dari menolak isu 3 periode jabatan Presiden hingga meminta pihak pemerintah agar bisa upayakan solusi kenaikan harga minyak.
Menanggapi ramainya aksi Demo 11 April yang diinisiasi oleh mahasiswa, Wakil Kepala Baguna PDI Perjuangan Jawa Barat, Timur Malaka Kiemas beri respons positif.
“Aksi kemarin mahasiswa itu sangat bagus,” kata Kiemas kepada Jabar Ekspres melalui panggilan telepon, Kamis (14/4).
“Aspirasi dari mahasiswa menolak penundaan pemilu dan jabatan (Presiden) 3 peropde itu bagus,” tambahnya.
Kendati demikian, Kiemas menyesalkan, aksi Demo 11 April kemarin yang digelar mahasiswa menimbulkan kericuhan hingga memakan korban luka-luka.
“Aksinya sangat bagus, namun disayangkan ada kejadian di luar yang diinginkan,” ujar Kiemas.
Dia menjelaskan, salah satu ricuhnya aksi Demo 11 April tersebut adalah pemukulan terhadap Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando di area unjuk rasa tepatnya depan Gedung DPR RI, Jakarta.
Kiemas memaparkan, aksi Demo 11 April yang dimotori BEM SI menurutnya merupakan langkah tepat guna mendapat jawaban yang pasti terkait isu penundaan pemuli dan jabatan Presiden 3 periode.
“Jad aspirasi mahasiswa kemarin menolak ditundanya pemilu dan menolak 3 periode itu sudah pas,” imbuhnya.
“Lebih baik buat mahasiswa kalau mau demo ke depannya demo murni atas nama mahasiswa saja, jangan gabung dengan massa lain supaya menghindari hal tidak diinginkan,” tutup Kiemas. (mg5/wan)