“Karena pencatatan vaksinasi itu sangat banyak, kita butuh bantuan. Gak mungkin tenaga kesehatan ditempatkan di pencatatan dan pelaporan, karena kita harus menyuntik dan lain-lain,” tambahnya.
Untuk di terminal, ujar Teti, akan dikerahkan tenaga tim medis untuk membuka pos layanan vaksinasi.
“Nah biasanya untuk tenaga-tenaga tim medis untuk terminal kita siapkan. Ledeng kita biasa kolaborasi dengan PMI, kalau Leuwi Panjang dan Cicaheum kita dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas. Kita tempatkan tim medisnya beserta perangkat alat, ambulan, dan sebagainya,” ungkap Teti.
Ia menjelaskan bahwa saat ini, dosis satu sudah mencapai 113,18 persen, dosis dua sudah mencapai 103, 24 persen, kemudian booster mencapai 27,28 persen.
Menurut Teti, target dari 27,28 persen menuju 30 persen ini signifikan, karena populasi Kota Bandung itu cukup banyak.
“Kita menargetkan 30 persen di akhir April. Walaupun (sisa persentase) hanya 3 persen dari 1,9 juta itu kan lumayan banyak untuk kota bandung,” tandasnya.