Jabarekspres.com – Senin, 11 April 2022 mendatang, ribuan mahasiswa akan demo di depan Istana Negara, Jakarta. Hal tersebut di karenakan beberapa isu yang sedang memanas belakangan ini. Namun, jelang demo mendatang, beberapa akun whatsapp mahasiswa di retas.
Seperti di ketahui, isu utama yang menjadi tuntutan yakni perihal masa jabatan presiden hingga 3 periode serta penundaan pemilu. Tak hanya itu, isu kelangkaan dan tak terkendalinya harga minyak goreng pun termasuk.
Tak di sangka, whatsapp milik pihak Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia, Kaharuddin HSN DM di retas menjelang aksi demo nanti. Ia menjelaskan, nomor telepon dalam whatsapp yang ia pakai merupakan penghubung komunikasi BEM SI dengan mahasiswa lain yang akan ikut dalam aksi.
“Menjelang tanggal 11 April 2022 dari dukungan masyarakat banyak menghubungi saya sebagai Koordinator Pusat BEM SI. Banyak kawan-kawan mahasiswa yang ingin bergabung,” katanya kepada CNN Indonesia, pada Jumat (8/4) lalu.
Ia pun menambahkan bahwa nomor tersebut tidak hanya untuk berkomunikasi dengan mahasiswa, namun ada pula media yang biasa bertukar informasi terkait aksi nasional 11 April. Kaharuddin mengaku kehilangan akses untuk berkomunikasi dengan yang lainnya.
“Para reporter atau wartawan juga banyak yang berkabar. Untuk seluruhnya itu menghubungi semua komunikasi melalui nomor saya yang di retas. Sehingga saat ini komunikasi tidak ada lagi karena belum pada tahu kalau saya kena retas,” jelasnya.
Ia mengatakan, sudah 20 jam lamanya tak bisa mengakses akun whatsapp miliknya serta sosial media seperti Instagram.
Hal serupa di alami oleh Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII). Akun whatsapp milik Ketua Umum Muhammad Abdullah Syukri ini pun di retas orang tak bertanggung jawab.
Hal tersebut di ungkapkan olehnya melalui Instagram pribadi. “Nomor HP/WhatsApp saya malam ini di retas/di bajak. Hati-hati jika ada yang menghubungi mengatasnamakan saya (Muhammad Abdullah Syukri),” tulisnya, Sabtu (9/4) malam.
Tidak lama kemudian, ia juga mengkonfirmasi bahwa telah ada sejumlah orang yang sudah di hubungi dengan mengatasnamakannya.
“Contoh WhatsApp saya yang di retas/di salahgunakan. Nomor saya di gandakan/di kloning dengan foto dan nama saya,” tegasnya.