JAKARTA – Luhut Binsar Pandjaitan dijuluki “Menteri segala urusan”, julukan ini kini seakan melekat kepada sosok purnawirawan Jenderal TNI yang kini dipercaya Presiden Joko Widodo untuk menangani berbagai persoalan bangsa.
Sosok Luhut Binsar Pandjaitan, orang dekat Presiden Jokowi ini kini duduk sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Ia dijuluki “menteri segala urusan” lantaran kerap menangani persoalan di luar tupoksinya, mulai dari penanganan Covid-19 hingga terbaru ia diisukan ada di balik isu penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden. Meski belakangan dibantah.
Melihat manuver Luhut, aktivis sekaligus mantan Juru bicara Presiden Gus Dur, Adhie Massardi teringat pada sosok tangan kanan Presiden Soekarno, kala itu, yakni Subandrio.
“1966 demo mahasiwa vs rezim Sukarno nyebut beberapa nama. Paling santer disebut Subandrio, menteri segala urusan,” kata Adhie Massardi, Sabtu (2/4).
Subandrio tercatat memang pernah duduk di berbagai kursi menteri era Soekarno.
Mulai dari Wakil Perdana Menteri Pertama, Menteri Luar Negeri dan Hubungan Ekonomi Luar Negeri, Kepala Badan Pusat Intelijen, Wakil Panglima Besar Komando Tertinggi Retooling Aparatur Revolusi (Kotrar), hingga Pengurus Besar Front Nasional.
Bahkan tak hanya dijuluki menteri segala urusan, Subandrio bahkan sampai dijuluki “anjing peking” oleh mahasiswa lantaran pro terhadap Beijing.
Kini, hal tersebut seakan dejavu bagi Adhie Massardi. Bedanya, saat ini yang disebut demikian adalah Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan.
“(tahun) 2022, why demo mahasiswa only nyebut Luhut? Dalam orasi menduga, LBP seolah ‘Lu Biang Perpanjangan’ (pengusul perpanjangan masa jabatan presiden),” tandas Adhie. (pojoksatu-red)