JAKARTA – Masalah krisis minyak goreng tidak hanya terjadi di Indonesia saja, namun juga di negara lain. Salah satunya adalah Aljazair.
Namun bukan hanya minyak goreng yang sulit untuk didapat, karena keperluan bahan pokok lainnya juga sulit untuk mereka penuhi.
Akibat persediaan barang pokok yang terus menipis, otomatis lonjakan harga barang pun tak terhindarkan.
Tidak hanya harga minyak goreng yang meroket, warga Aljazair bernama Samiha Sammer juga mengeluhkan kelangkaan susu.
Terkadang, saking sulitnya, proses barter atau bertukar barang antara pembeli dengan pemilik toko, pun tak terhindarkan, demi mencapai sebuah kata sepakat.
“(Saking sulitnya mencari bahan pokok) rasanya seperti membeli narkoba,” kata Samiha Sammer seperti dikutip dari BBC.
Jika pun harus barter, lanjut dia, transaksi ini biasanya dilakukan secara rahasia, dan bahwa biasanya pemilik toko menyimpan item-item berharga mereka di bagian lain dari toko.
Menurut laporannya, kondisi ini terkait dengan buruknya kebijakan penanganan pandemi COVID yang berkepanjangan.
Gegara kondisi ini, wanita yang pernah punya penghasilan sampingan dari berjualan kue itu, kini harus rela kehilangan sumber penghasilannya.
Bahkan untuk sekedar mendapatkan minyak goreng, mereka yang tidak memiliki kedekatan dengan pemilik toko, mungkin akan sulit untuk mendapatkannya.
“Agar bisa beli minyak goreng di toko mana pun, Kita harus kenal dengan mereka pemiliknya,” ungkap wanita 31 tahun itu.
Menurut Samiha, kondisi sulit ini dimulai semenjak tahun lalu, di mana efek COVID dirasa terlalu masif sampai-sampai melumpuhkan aktifitas masyarakat negara itu.
Dan efeknya terhadap bulan Ramadan kali ini, dirasa-rasa akan sulit. Mengapa demikian, karena minyak goreng adalah salah bahan penting, yang dibutuhkan oleh masyarakat Aljazair, dalam menyiapkan hidangan khusus, yang umumnya ditemui setiap Ramadan.
Bahkan untuk menghemat pengeluarannya, Samiha harus repot-repot mencari buah dan sayur mayur luar kota, semuanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. (Fin-red)