Penyintas Covid-19? Waspadai Gejala Jangka Panjangnya

Jabarekspres.com – Bagi penyintas Covid-19, tidak terbebas begitu saja dari ancaman infeksi virus Covid-19.

Penyintas Covid-19 akan mengalami beberapa gejala jangka panjang Covid-19. Kondisi pasca Covid-19, juga dikenal sebagai Covid panjang atau Long Covid. Secara kolektif mengacu pada konstelasi gejala jangka panjang yang dialami beberapa orang setelah mereka menderita Covid-19.

Berikut gejala jangka panjang Covid-19 yang dilansir dari laman Indiatimes.

1. Kerusakan saraf

Para ahli telah menemukan hubungan antara Covid dan kerusakan saraf. Para peneliti di Rumah Sakit Umum Massachusetts dan Institut Kesehatan Nasional telah mengungkapkan bukti neuropati perifer, yang gejalanya adalah kelemahan, nyeri pada tangan dan kaki, serta kelelahan.

2. Depresi

Salah satu masalah mendesak saat ini adalah berurusan dengan depresi. Sementara banyak yang menganggap penguncian pandemi bertanggung jawab atas peningkatan kasus depresi sejak wabah pandemi, para ahli telah menemukan hubungan antara depresi dan Covid-19 yang lama juga.

Orang yang telah terinfeksi Covid-19 tiga kali lebih mungkin mengalami kecemasan, dan hampir dua kali lebih mungkin mengalami depresi, serta 2,6 kali lebih mungkin untuk memiliki kedua kondisi tersebut, daripada orang yang tidak pernah menderita Covid-19.

3. Kabut otak

Mengalami kesulitan berkonsentrasi setelah pulih dari Covid adalah salah satu gejala yang umum. Gejala Covid-19 yang lama bisa mencakup kurangnya perhatian, masalah kognitif, kelelahan, masalah perilaku dan gejala neurologis lainnya.

Covid bisa menyebabkan kerusakan otak secara langsung oleh ensefalitis, yang mungkin memiliki konsekuensi yang menghancurkan atau tidak kentara.

Sesuai jurnal kesehatan, masalah neurologis ini terlihat pada hampir 25 persen orang setelah pulih dari Covid-19.

4. Sensasi kesemutan di tubuh

Sensasi terjepit yang terjadi saat duduk lama inilah yang dialami banyak orang pasca Covid. Salah satu gejala Covid yang paling umum, sensasi kesemutan tidak hanya menjengkelkan, tetapi juga mengkhawatirkan dan memengaruhi fungsi normal seseorang.

Mati rasa atau kesemutan kronis bisa menjadi gejala dari sejumlah gangguan stroke, tumor, multiple sclerosis.

Selain itu, gangguan jebakan saraf, di mana saraf dikompresi atau dibatasi oleh jaringan di dekatnya bisa menyebabkan parestesia disertai rasa sakit. Covid-19 juga bisa menyebabkan mati rasa dan kesemutan pada beberapa orang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan