Upaya mengubah ketidaksetaraan gender dalam esports bukanlah hal baru bagi Haleigh. Haleigh pada tahun seniornya di Rutgers diberi kesempatan untuk menyelesaikan program doktoral (Ph.D) di bidang media untuk meneliti pengaruh budaya terhadap bias gender dalam esports.
Dorongan tersebut berasal dari apa yang dirasakannya semasa kecil, serta untuk memperjuangkan aspirasi para perempuan yang ingin bermain video game baik itu di masa anak-anak dan masa muda mereka.
Siapa nantinya yang akan tumbuh dan ingin menekuni esports sebagai karir dan profesi harus merasa aman dan optimis. Komunitas esports tidak bisa berdiam diri dan membiarkan para wanita muda memasuki industri ini dan pasrah terhadap komentar seksis yang dilontarkan gamer pria. Apa yang terjadi ini tidak akan hilang dengan sendirinya, dan harus kita tolak, sebagai minoritas, sebagai wanita, dan juga sebagai manusia.
Mungkin kita bosan mendengarnya, tapi ini adalah hal nyata yang harus dilakukan. Jika kita mendengar komentar tidak mengenakkan dari teman kita secara tidak sengaja, kita memiliki kewajiban moril untuk mengingatkan dia agar tidak terpikir untuk mengulanginya lagi. Jika ada yang berjuang dan ingin bersuara, kita harus membantu mengeraskan suaranya.
Esports telah berkembang sejauh ini, kita harus berupaya memberikan yang terbaik dalam keberlanjutan industri ini. Masa depan esports tidak bisa menjadi cerah secara diskriminatif. Tidak ada, dan juga tidak boleh!