RIAU – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Pembangunan hijau berwawasan lingkungan atau yang dikenal dengan Green Economy saat ini sudah menjadi komitmen pemerintah untuk dikembangkan.
Menurut Menko Airlangga Hartarto, green economy merupakan konsep pembangunan yang mengintegrasikan pembangunan ekonomi dan lingkungan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan pemerintah berkomitmen menerapkan konsep green economy sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan.
‘’Jadi antara pertumbuhan perekonomian, penggunaan sumber daya alam secara berkelanjutan, serta penciptaan eskalasi kesejahteraan masyarakat harus selaras dengan emnciptakan kondisi lingkungan yang tetap terjaga,’’tutur Menko Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Selasa, (29/3).
Untuk mendukung Langkah ini, pemerintah akan terus menekan deforestasi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap konsep green economy.
Untuk mendukungnya pemerintah akan mendukung program reforestasi atau melakukan upaya penghijauan Kembali tehadap keberadaan lahan-lahan kritis.
MEnurt data Badan Pusat Statistik, penekanan terhadap deforestrasi ini mengalami penurunan sebesar 75 persen. Dari semula sebesar 462.458,5 pada 2018-2019 menjadi 115.459,8 tahun 2019-2022.
“Ini merupakan wujud nyata dari implementasi green economy dan sustainable forest management,” ujar Airlangga.
Pemerintah juga telah mengembangkan sustainable forest management, yaitu sebagai solusi mengelola ketersediaan sumber daya tanpa mengurangi produktivitas kinerja industri masa depan.
Salah satu implementasinya yaitu penyemaian benih atau nursery untuk menjaga kelangsungan hidup tanaman yang belum mampu beradaptasi dengan lingkungannya.
Penyemaian biasanya dilakukan pada tanaman yang memiliki siklus panen menengah atau panjang serta memiliki ukuran biji yang relatif kecil.
Menko Airlangga melakukan peninjauan langsung ke KCN 2 yang menjadi salah satu tempat pembibitan pohon eukaliptus dan akasia.
Tempat pembibitan ini dibangun sejak 2015 diatas lahan seluas 14 hektare. Sejak dibangun hingga saat ini tempat pembibitan KCN 2 telah memiliki kapasitas sebanyak 300 juta bibit per tahun.
Menko Airlangga juga melakukan penanaman pohon eukaliptus sebagai bentuk dukungan atas pelaksanaan green economy serta dukungan dalam pelaksanaan sustainable forest management.
Sebelumnya, Airlangga mengawali kunjungan dari tempat tanaman induk. Bagian ini dilengkapi dengan selang penyiram otomatis yang akan keluar setiap lima menit sekali dengan durasi 15 detik.