Ratusan Buku Paket di SDN 07 Rancaekek Rusak Akibat Banjir Bandang, Kerugian Capai Rp300 Juta

“Itu baru buku, belum lemari, kemudian alat elektronik juga kena air. Komputer, laptop, TV (televisi), speaker. Yang bisa diperbaiki kita coba, kalau tidak terpaksa diikhlaskan,” paparnya.

Suparyana mengucapkan, untuk alat elektronik hanya satu unit layar yang berhasil terselamatkan. Meskipun begitu, kerugian dari elektronik bisa mencapai sekiranya Rp70 juta rupiah.

Dia menerangkan, dokumen mulai dari arsip guru hingga data siswa yang sudah lulus terancam lenyap akibat air hampir merusak bagian kertas.

“Semoga bisa kering dulu, nanti kita salin ulang untuk arsip-arsip yang basah. Untungnya gak rusak kena lumpur,” katanya.

Sementara itu, Suparyana menjelaskan, untuk kegiatan siswa dalam belajar, sampai sekarang masih dilakukan, namun dengan sistem jarak jauh.

“Sementara daring dulu, yang di sekolah hanya kelas 6 karena mereka mau menghadapi ujian praktek, jadi ada ruangan yang sudah bersih bisa dipakai untuk latihan,” ujar Suparyana.

Dia mengatakan, dari 12 kelas untuk saat ini hanya sebanyak 5 ruangan yang sudah dibenahi dan bisa digunakan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

“Kelas 1 dan 2 pagi-pagi, lanjut kelas 3 dan 4 dari jam 10.00 (WIB). Kelas 5 dan 6 masuk siang harinya jam 12.00 atau jam 13.00 (WIB),” ucapnya.

Menurutnya, pembagian waktu bisa menjadi solusi sementara dalam KBM siswa, sambil bertahap membenahi sekolah.

Suparyana memaparkan, masih perlu menunggu selama satu sampai dua pekan ke depan agar para siswa bisa kembali berkegiatan belajar di sekolah dengan normal. (mg5)

Tinggalkan Balasan