Jabarekspres.com – Di lansir benarnews, Presiden Rusia Vladimir Putin berencana untuk hadiri acara puncak G20 pada Oktober mendatang di Bali, menurut duta besar Rusia untuk Indonesia.
Duta Besar Lyudmila Vorobieva mengatakan Indonesia selaku pemegang presidensi G20 tahun ini telah mengundang Rusia ke pertemuan tingkat tinggi di Bali yang di jadwalkan 30-31 Oktober.
“Itu akan tergantung pada banyak, banyak hal termasuk situasi COVID-19 yang semakin baik. Sejauh ini niatnya adalah dia ingin datang,” kata Vorobieva dalam konferensi pers saat di tanya apakah Putin akan datang.
Ia mengakui, dengan adanya invasi Rusia ke Ukraina banyak pihak yang menghendaki Rusia untuk keluar dari berbagai organisasi dunia, salah satunya adalah World Trade Organization (WTO).
“Tentu saja pengusiran Rusia dari forum semacam ini tidak akan membantu menyelesaikan masalah ekonomi ini. Sebaliknya, tanpa Rusia akan sulit untuk melakukannya,” Ujarnya. Ia menambahkan, “G20 bukanlah forum untuk membahas atau menyelesaikan krisis semacam ini (Ukraina).”
Komentar Vorobieva menyusul pernyataan penasihat keamanan utama AS. Mengindikasikan Washington akan memprakarsai tekanan pada Rusia untuk di keluarkan dari forum internasional karena invasi ke Ukraina.
“Mengenai G20, saya hanya akan mengatakan ini. Kami percaya bahwa Rusia tidak bisa di perlakukan seperti tidak ada masalah apa-apa saat berada di tengah lembaga internasional dan komunitas internasional,” kata penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan.
Selama pandemi Covid-19 melanda dunia, hampir semua sektor perekonomian negara termasuk anggota G20 ikut terkena dampak buruknya. Isu ini menjadi salah satu pokok pembahasan dalam beberapa agenda pertemuan G20.
Apa itu G20?
Di lansir katadata, G20 atau Group of Twenty merupakan salah satu forum multilateral yang di ikuti oleh Indonesia. Melansir dari Presidenri.go.id, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pada Presidensi G20 Indonesia akan mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”.
Menurut Jokowi, nantinya akan ada tiga hal yang menjadi fokus utama dalam presidensi G20 tersebut.
Tiga hal itu di antaranya akan membahas tentang penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi berbasis digital, serta transisi menuju energi berkelanjutan.