SOREANG – Beberapa Kepala daerah dan tokoh di Jawa Barat mendapatkan penghargaan pada kegiatan Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2022 Tingkat Jawa Barat, di Hotel Grand Sunshine Soreang Kabupaten Bandung, Rabu (23/3) malam.
Penghargaan tersebut diberikan pada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang meraih Anugrah Pencapaian Indeks Kemerdekaan Pers.
Sementara itu, Anugrah Pupuhu Pangaping, diberikan kepada Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat Uu Ruznahul Ulum, sedangkan Bupati Bandung Dadang Supriatna serta empat kepala daerah lainnya yaitu Bupati Karawang, Bupati Majalengka, Bupati Indramayu, dan Bupati Cianjur menerima Anugrah Ajen Pangaping.
Sedangkan Anugrah Mitra Strategis PWI, diberikan kepada Kajati Jawa Barat Asep N. Mulyana, Ketua DPRD Kabupaten Bandung Sugianto dan Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil diwakili Wagub Jawa Barat Uu Ruznahul Ulum mengatakan, insan pers diharapkan bisa menyajikan berita yang bermanfaat bagi masyarakat, bermaslahat bagi masyarakat dan membawa kebaikan.
Pertama informasinya harus akurat, kedua bernuansa pendidikan dalam rangka mencerdaskan bangsa dan yang ketiga bernuansa persatuan dan kesatuan, jangan sebaliknya.
Bila pers mengusung hal itu, kata Uu, pemerintah ingin berkolaborasi dengan seluruh awak media di Jawa Barat.
“Dengan berkolaborasi dengan awak media, program-program pemerintah bisa sampai kemasyarakat dengan cepat dan akurat. Kolaborasi seperti yang disampaikan tadi, pentahelix sangat mutlak bisa dilakukan,” kata Uu.
Uu juga berharap, insan media untuk terus meningkatkan pengetahuan. Maksudnya, lanjut Uu, saat ini tengah terjadi lompatan teknologi yang demikian cepat. Jadi, seluruh awak media kemampuannya juga harus ditingkatkan.
“Bukan berarti yang sekarang tidak memiliki kemampuan. Tetapi, jangan sampai awak media, kemampuannya hanya itu itu saja, kemudian juga keahliannya hanya itu itu saja. Tetapi harus ada, kemampuan yang ditambah, dari tahun ke tahun, dari waktu ke waktu,” jelasnya.
Uu juga menegaskan, jangan sampai insan pers bisa diarahkan pemberitaannya diarahkan oleh kelompok kelompok tertentu, baik itu kelompok besar, kelompok penguasa, kelompok berduit, tetapi tujuannya bukan untuk kebaikan.
“Tetapi kalau itu untuk kebaikan, buat kami sah sah saja, namun terkadang ada yang memberitakan untuk memojokkan seseorang, dan yang lainnya karena tekanan dari kekuatan kekuatan tertentu,” tegasnya.