SOREANG – Ketua dan Pengurus PD Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Bandung masa bakti 2022-2027, resmi dilantik. Pelantikan tersebut dilaksanakan di Aula Rumah Makan Panyaungan, Kabupaten Bandung, Selasa (22/3).
Selesai dilantik, Ketua PD IPHI Kabupaten Bandung, Sugianto mengaku telah menginformasikan program kerja di masing-masing bidang, diantaranya terkait pemberdayaan ekonomi, pemberdayaan sosial, termasuk juga peningkatan kapasitas SDM anggota IPHI.
“Ini bahas, namun pada saat nanti di lapangan yang paling pokok bagaimana kita membangun kerjasama dan silaturahmi dengan seluruh anggota IPHI,” ungkap Sugianto, saat ditemui di Soreang, Rabu (23/3).
Sebelum pandemi, kata Sugianto, di Kabupaten Bandung ada 2400 orang yang melaksanakan Ibadah haji dalam satu tahun. Artinya, kata Sugianto, kalau di hitung setap tahunnya sangat banyak anggota IPHI. Pasalnya secara langsung para jamaah otomatis menjadi anggota IPHI.
“Dengan dibentuknya kepengurusan IPHI, agar para anggota tertata dengan baik, dan terdata apa profesinya para anggota tersebut, apakah ASN, Petani, atau pengusaha. Sehingga kita bisa support melalui IPHI dan membangun kerjasama dengan berbagai stakeholder yang sangat mumpuni,” ungkap Sugianto.
Salah satunya, lanjut Sugianto, akan bekerjasama dengan Bank BJB. Karena, kata dia, selama ini pihaknya pun telah bekerjasama dengan Bank BJB, sehingga kedepannya akan diperkuat dan mendongkrak sumber daya UKM agar lebih berdaya saing.
“Terlihat sangat berpotensi, karena banyak anggota yang memiliki kegiatan usaha namun usahanya masih sifatnya manual. Maka akan kita dorong agar produk-produk ini dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi produk ekspor nantinya,” jelasnya.
Sugianto mengaku telah bekerjasama dengan Bank BJB sudah berjalan 5 tahun lebih melalui program Kredit Mesra, yang nilainya Rp5 juta kurang dengan tanpa bunga tanpa anggunan.
“Bahkan kelompok yang saya bina saat ini, mulai ditaikan kreditnya ketika lancar cicilannya, sukses usahanya, maka program ini yang akan diserap. Ini program Bank BJB murni, bukan dari APBD,” kata Sugianto.
Karena potensi IPHI sangat besar, lanjut Sugianto, maka akan mengambil beberapa langkah yang pertama konsolidasi organisasi, dimulai dengan rapat kerja, setelah itu baru akan konsolidasi ke tingkat kecamatan, untuk impenterisasi tingkat kecamatan, apakah masih aktif atau sudah habis SK-nya.