JAKARTA – Aktris Nikita Mirzani membandingkan sifat Doni Salmanan dengan Indra Kenz, dua tersangka kasus investasi bodong menggunakan platform trading binary option Binomo.
Salah satu sifat keduanya yang Nikita soroti yakni menyoal aset yang mereka miliki.
“Kalau Doni Salmanan dikasih semua dia aset-asetnya, habis semua. (Koperatif) karena dia berharap hukumannya bisa diringanin, harapan dia,” sebut Nikita Mirzani.
Sementara, Indra Kenz diduga masih berkelit soal jumlah harta kekayaannya, berbeda dengan Doni yang pasrah.
“Kalau Doni Salmanan memang pure SD juga enggak lulus, enggak tahu apa-apa. Kalau Indra Kenz ngenyam pendidikan, jadi masih ada akal bulus-akal bulusnya,” duga Nikita.
Seperti diketahui, semua aset milik crazy rich Bandung, Doni Salmanan telah disita polisi baik rumah juga kendaraan mewahnya, begitu juga uang tabungannya yang diduga dari hasil penipuan.
Sementara, crazy rich Medan Indra Kenz diduga telah melarikan sebagian barang bukti baik dengan berpergian ke luar negeri sebelum memenuhi panggilan polisi.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan mengatakan, tersangka investasi bodong Binomo, Indra Kesuma alias Indra Kenz sengaja menghilangkan barang bukti.
Ia mengatakan, barang bukti yang dihilangkan Indra Kenz yaitu ponsel dan komputer miliknya. Kedua barang elektronik itu diduga menyimpan data-data komunikasi antara dirinya dengan pihak Binomo maupun afiliator lainnya.
“Mau diambil (ponsel) dia hilang katanya. Dia tidak ada handphonenyalah. Komputernya hilanglah. Kalau handphonenya ada kan bisa keliatan tuh sama monitornya,” ujar Whisnu ketika dikonfirmasi, Kamis, (17/3)
Whisnu menambahkan, Indra Kenz menghilangkan barang bukti sebelum diperiksa dan ditahan sebagai tersangka pada Kamis, 24 Februari 2022 lalu.
Saat diperiksa, Indra menggunakan ponsel baru dan mengaku handphone lamanya hilang.
“Handphone-nya baru, handphone yang lama hilang katanya,” ujar Whisnu.
Saat melakukan pendalaman dan penelusuran lewat ponsel itu, kata Whisnu, tidak ditemukan data apapun.
Polisi pun menduga ada yang memberitahukan Indra untuk menghilangkan barang bukti.
“Enggak ada (bukti). Kami bongkar enggak ada apa-apanya. Karena dia udah hilangkan, kayaknya ada yang ngajarin,” ungkap Whisnu. (JPNN-red)