Kondom Bisa Kadaluarsa? Ini Ciri-ciri dan Bahayanya

Jabarekspres.com- Seperti produk makanan, ternyata alat kontrasepsi kondom bisa kadaluarsa. Lalu bagai mana ciri-ciri kondom kadaluarsa dan apa bahayanya?

Setiap alat kontrasepsi kondom mempunyai daya simpan yang berbeda. Sama halnya dengan makanan. Hal tersebut tergantung pada bahan dasar pembuatannya dan kemasan yang digunakan.

Namun tenanglah daya simpan kondom pada umumnya dapat disimpan dua tahun sampai lima tahun lamanya.

Daya simpan ini berlaku sejak produk dibuat di pabrik, bukan sejak barang tersebut ada di toko ataupun apotek.

Maka dari itu anda harus jeli dalam melihat tanggal kadaluarsa yang ada didalam kemasannya. Namun jika tulisa tersebut tidak terbaca dengan jelas maka anda bisa melihat ciri-ciri kondom kadaluarsa.

Berikut adalah ciri-ciri kondom kadaluarsa dan bahayanya yang berhasi kami kutip dari laman hello sehat.

Ciri-ciri kondom kedaluwarsa

Jika kondom tersebut terasa kering dan kaku, itu berarti kondom sudah tidak layak pakai.

Namun, jika Anda membeli kondom yang mengandung spermisida atau lubrikan, biasanya teksturnya justru terasa lengket.

Permukaannya saling menempel dan sulit diurai. Ini artinya kondom tersebut telah expired atau kadaluarsa.

Setiap kemasan kondom baru yang masih bagus seharusnya terasa sedikit menggembung karena udara yang melindungi kondom dalam plastik atau kertas timah.

Kalau kemasan kondom terasa kempes, berarti udara di dalam kemasan sudah bocor. Besar kemungkinan kondom di dalamnya sudah rusak dan tak layak pakai.

Buang dan ganti dengan kondom baru yang kemasannya masih bagus.

Bahaya pakai kondom kedaluwarsa

Bahan yang digunakan dalam pembuatan kondom adalah bahan-bahan yang rentan rusak.

Beberapa jenis kondom ada  yang terbuat dari lateks dan ada juga yang bahan dasarnya plastik sintetis. Bahan-bahan tersebut dapat  mengalami kehancuran secara alami.

Bila Anda tak menghiraukan dan tetap menggunakan kondom yang sudah kedaluwarsa, ada berbagai risiko yang mungkin dapat terjadi.

Kondom yang robek berisiko menyebabkan penularan penyakit menular seperti gonore, klamidia, hepatitis, hingga HIV/ AIDS.

Di samping penularan penyakit, pasangan juga mungkin jadi hamil.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan