Duta Baca Terpilih Diharapkan Jadi Ikon Perpustakaan

”Dispusipda Jabar mengusung misi ke-2 yaitu melahirkan manusia yang berbudaya, berkualitas, bahagia, dan produktif. Isu strategis perpustakaan terdiri dari : inklusifitas, akses terbuka, sifat pendidikan berubah, digitalitasi dan literasi media, layanan hybrid dan virtual,” ucapnya.

”Inklusifitas yakni menanggapi gelombang berakan keadilan sosial, serta minat yang besar pada buku-buku tentang keragaman, kesetaraan, dan anti rasisme, perpustakaan semakin berupaya untuk mempromosikan inklusifitas,” tambahnya.

Ia mengatakan, akses terbuka yakni dorongan untuk menyamakan kebutuhan akedemisi dan penelitian guna memastikan pengetahuan mudah ditemukan dan diakses oleh semua, konten open access telah mendapatkan daya tarik yang signifikan.

”Sifat pendidikan berubah yaitu dengan perpindahan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke pembelajaran online akibat pandemi covid-19, sumber daya digital menjadi semakin penting,” katanya.

Ia menjelaskan, digitalisasi dan literasi media, yakni sejalan dengan migrasi digital akibat pandemi covid-19, pembelian buku perpustakaan telah bergeser secara dramatiske arah ebook dalam hal aksesibilitas dan keterjangkauan karena mobilitas masyarakat terbatas.

”Layanan hybrid dan virtual yaitu meningkatkan keterlibatan konten secara signifikan dan menambah keterjangkauan layanan bagi masyarakat. Mengapa harus memperkuat lterasi ? Masalahnya berkaitan dengan connectivity, content, context, berkaitan dengan aksi, dan dampak,” jelasnya.

Ia menuturkan, tantangan perpustakaan saat ini ialah perpustakaan sebagai marketplace, perpustakaan sebagai coworking space, perpustakaan sebagai inisiator digital publishing, transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial memperkuat pemulihan ekonomi, perpustakaan sebagai repository pengetahuan sosial;

”Perpusnas RI telah mengeluarkan pedoman teknis pemilihan dan pelaksanaan kegiatan duta baca daerah, duta baca pelajar, dan bunda literasi, yang harus dijadikan pedoman oleh pemerintah daerah,” tuturnya.

Lebih lanjut, kata dia, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah kab/kota secara berkesinambungan dan bersinergi melakukan berbagai upaya bersama untuk peningkatan pembudayaan kegemaran membaca di masyarakat dengan cara-cara yang beragam dan bervariatif.

”Salah satunya dengan melaksanakan kampanye/sosialisasi pembudayaan kegemaran membaca dengan menampilkan public figure /idola yang disebut duta baca. Seorang duta baca yang terpilih mempunyai arah dan gerak yang jelas dalam penyelarasan terhadap program pembudayaan kegemaran membaca di Jabar,” lanjutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan