BANJAR NEGARA – Diduga karena kebocoran gas yang terhirup saat pengeboran, 9 orang mengalami kejang-kejang, muntah hingga satu orang meninggal dunia di lokasi sumur pengeboran Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan sterilisasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Tim dari Polres Banjarnegara telah langsung melokalisir dan melakukan sterilisasi,” ujarnya, Sabtu (12/3).
Dalam keterangannya, Kapolres menyatakan sembilan orang yang diduga keracunan gas tersebut sedang melakukan persiapan pengeboran di Sumur PAD 28 Geo Dipa.
Pada saat itu, dia menjelaskan, diduga terjadi kebocoran pipa sehingga mengakibatkan keluarnya gas H2S dari sumur sehingga menyebabkan mereka mengalami kejang, sesak nafas, dan muntah.
Dalam kejadian tersebut satu orang dilaporkan meninggal dunia. Kapolres menyebutkan pihaknya akan segera menginformasikan perkembangan hasil olah TKP yang telah dilakukan oleh tim dari Polres Banjarnegara.
“Tim masih melakukan olah TKP dan perkembangan selanjutnya akan segera kami update,” tuturnya.
Hendri menambahkan bahwa sesaat setelah kejadian, para korban langsung dilarikan ke Puskesmas Kejajar 1 dan setelah itu dirujuk ke RSUD Wonosobo.
“Kami juga telah mengecek secara langsung kondisi para korban yang saat ini sedang dirawat di RSUD KRT Setjonegoro, Wonosobo,” katanya.
Seperti diwartakan sebelumnya Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan lokasi Sumur PAD 28 tersebut berada di Dusun Pawuhan, Desa Karangtengah, Kecamatan Batur.
“Dari informasi yang didapat bahwa ada sembilan pekerja yang sedang melakukan persiapan pengeboran di Sumur PAD 28 PT Geo Dipa Energi, kemudian diduga keluar gas H2S dari sumur yang menyebabkan pekerja mengalami kejang sesak nafas dan muntah, dan menyebabkan satu orang meninggal dunia,” katanya
Sementara itu dia menambahkan bahwa begitu mendapatkan laporan tim dari BPBD Banjarnegara telah langsung meluncur ke lokasi dan juga melakukan pendataan korban di RSUD Wonosobo.
Dia juga meminta masyarakat untuk tidak panik akibat kebocoran gas di Dieng karena pada saat ini kondisi sudah terkendali.
“Masyarakat juga agar tidak mudah percaya berita yang belum jelas kebenarannya, atau hoaks, cari info dari sumber-sumber terpercaya,” katanya. (jpnn/rit)