Jabarekspres.com – Buya Yahya memberikan nasihat kepada seluruh umat muslim yang merasa sedih, karena belum dikaruniai seorang anak dalam rumah tangganya.
Dalam suatu pernikahan, anak merupakan hal yang paling diharapkan oleh setiap pasangan, maka jangan sedih apabila Allah belum menitipkannya, sebab menurut Buya Yahya ada kemuliaan dibalik itu semua.
Dilansir oleh Jabar Ekspres dari tayangan YouTube Al-Bahjah TV pada Kamis 24 Februari 2022, berikut nasihat Buya Yahya kepada seluruh pasangan yang belum dikaruniai seorang anak.
Buya Yahya menasehati seluruh pasangan yang belum dikaruniai anak dalam pernikahannya untuk tidak berfikir buruk terlebih dahulu, karena penyebabnya bukan dari diri Anda yang kurang baik.
“Ketahuilah wahai hamba Allah, jika sebuah rumah tangga yang belum dikaruniai anak, ketahuilah bukan berarti karena keluarga itu keluarga yang tidak baik, lalu tidak Allah kasih, oh tidak,” kata Buya Yahya.
Oleh karena itu, Buya Yahya menjelaskan bahwa banyak orang-orang istimewa yang tidak mempunyai anak, contohnya Siti Aisyah yang merupakan istri Rasulullah SAW.
Mempunyai keinginan di dalam hati untuk memiliki keturunan itu tentu sangat boleh, tapi baik istri maupun suami jangan menyalahkan satu sama lain karena belum dikaruniai seorang anak.
“Banyak orang-orang istimewa tidak punya anak, Siti Aisyah tidak punya anak loh ya, kerinduan anda punya anak sah saja, tapi jangan sampai disaat belum punya anak malah jadi bahan untuk menyalahkan pasangan,” tambahnya.
Buya Yahya menyarankan, apabila ingin mempunyai anak meskipun bukan dari rahim sang istri, maka Anda bisa mencoba untuk merawat anak orang lain.
“Kalau anda ingin mempunyai anak, biarpun bukan dari rahim anda atau rahim istri anda, anda bisa merawat anaknya orang lain,” ungkapnya.
Setiap orang berhak mengharapkan anak dalam hidupnya, akan tetapi jangan menyalahkan pasangan bila menjadi sebab hal itu terjadi.
“Jadi anda boleh mengharapkan seorang anak, tapi disaat pasangan anda ternyata menjadi sebab tidak punya anak, hendaknya jangan dibikin sedih dengan kisahnya itu,” sambungnya.
Jangan sampai rumah tangga yang telah dibangun dengan damai menjadi rusak oleh percekcokan masalah anak, padahal anak merupakan amanat dari Allah.