Airlangga Hartarto Ajak Pihak Swasta untuk Kembangkan Green Economy

JAKARTA – Di tengan tantangan Global, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak kepada setor swasta untuk terlibat dalam investasi pada pembangunan berkelenjutan.

Menurut Menko Airlangga Hartarto, upaya ini dilakukan dengan terus menjalin komunikasi bersama para Steakholder baik dalam negeri maupun luar negeri.

Hadir sebagai keynote speech Virtual pada acara Standard Chartered World of Wealth (WoW) 2022, Menko Airlangga menuturkan, semenjak adanya Pandemi Covid-19, tingkat pertumbuhan ekonomi mengalami gejolak.

Selain itu, efek dari adanya pandemi tersebut berimbas pada peningkatan inflasi diberbagai sektor. Terlebih kebijakan moneter Bank Sentral, disrupsi rantai pasokan juga mengalami kendala.

‘’Nah yang terbaru adalah adanya ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang mendorong gejolak kenaikan harga komoditas energi, pangan, dan mineral,’’kata Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Jumat, (11/3).

Untuk itu, pemerintah mengajak pihak swasta untuk membantu dan memberikan kontribusinya untuk kelanjutan pembangunan di Indonesia.

Airlangga Hartarto menuturkan, dalam momentum Presidensi G20 Indonesia  pihak swasta banyak dilibatkan dengan mengusung agenda utama yaitu arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi digital, dan transisi energi.

Terkait dengan transisi energi, energi baru dan terbarukan pemerintah Indonesia tengah melaksanakannya secara bertahap dengan menjalin berbagai kerjasama.

‘’Untuk mewujudkan langkah transformatif tersebut, Indonesia tengah mengkaji mekanisme pembiayaan yang tepat,’’ucapnya.

Hal ini tentunya perlu dukungan investasi di bidang renewable energy yang saat ini tengah dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia.

‘’Pemerintah sedang mengembangkan  antara lain hydropower dan solar, termasuk upaya untuk mengenalkan teknologi carbon capture and storage,” cetusnya.

Pemerintah juga menerbitan green sukuk yang bertujuan memperluas basis investasi yang bertanggung jawab secara lingkungan dan sosial.

Penerbitan Green sukuk ini untukk mendorong pertumbuhan jangka panjang berkelanjutan yang akan menguntungkan perusahaan dan investor.

‘’Ini sesuai arahan dari Bapak Presiden Joko Widodo, mengenai transisi menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan merupakan tanggung jawab besar dan sekaligus memberikan peluang besar,’’papar Airlangga Hartarto.

Untuk itu, adanya potensi di sektor energi terbarukan ini, harus diikuti dengan skenario dan peta jalan yang jelas, termasuk dalam hal pendanaan dan investasi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan