Jabarekspres.com – Menumpuknya sampah merupakan masalah yang serius di Jawa Barat. Setidaknya warga Jabar menghasilkan 24 ribu ton lebih sampah dalam sehari, dilansir dari JPNN.com, Selasa (08/03/2022).
Pemprov Jawa Barat berupaya mengatasi salah satu penyebab kerusakan lingkungan itu dengan cara meningkatkan kualitas maupun kuantitas bank sampah sambil terus menyeru kepada warga untuk dapat mengelola sampah dengan baik dan benar.
Pemerintah terus mengajak masyarakat untuk bisa meningkatkan kesadaran dan kepedulian mengenai masalah yang berpotensi besar merusak alam ini.
“Kami juga mengharap kepedulian masyarakat untuk membantu menyelesaikan urusan sampah ini. Kita yang produksinya, kita juga yang menyelesaikan,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat Prima Mayaningtyas pada acara peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2022 di Kota Bandung, Selasa (08/03/2022).
Ia mengatakan bahwa sekarang ini pemerintah sudah menyediakan bank sampah sebanyak 1,616 di wilayah Jawa Barat.
“Dari 1.616 belum semua aktif, ya, ada up and down, ada yang sekarang timbul dan hilang,” ungkap Prima.
Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk mulai menyadari betapa pentingnya menangani sampah rumah tangga, di samping memilah dan mengolahnya.
Ia juga mengatakan bahwa pemerintah dan penyedia platform digital seperti seperti Octopus, MySmash, Greeny, dan Pointtrash telah menjalin kolaborasi untuk memecahkan permasalahan yang ditimbulkannya.
Bahkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengemukakan bahwa untuk melakukan pengolahan sisa-sisa plastik secara terpadu itu perlu dilakukan dari hulu hingga ke hilir.
“Agar dapat memberikan manfaat ekonomi, sumber daya, dan lingkungan yang lebih sehat,” ungkap Kang Emil dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Jawa Barat Taufiq BS.
Ia mengatakan bahwa pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi masyarakat, dan pandemi Covid-19 membuat timbulan di wilayah Jawa Barat makin bertambah.
“Tahun 2020 jumlah penduduk Jawa Barat mencapai 49,9 juta jiwa dengan timbulannya yang mencapai 24.790 juta ton per hari,” katanya.
Adapun timbulan di sana itu terdiri dari kemasan makanan, kardus, plastik, dan sisa makanan.
“Dari total timbulan berupa plastik, yang telah didaur ulang diperkirakan baru 10 hingga 15 persen saja. Sisanya, sebanyak 60 hingga 70 persen ditimbun di TPA dan 15 hingga 30 persen belum terkelola dan terbuang ke lingkungan,” katanya.