JAKARTA – Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni mengatakan, kekayaan yang dimiliki crazy rich Bandung Doni Salmanan mengalahkan kekayaan yang dimiliki Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan.
Hal ini dibuktikannya dengan menunjukkan tangkapan layar kekayaan Doni Salmanan yakni total saldo Rp532 miliar.
Ahmad Sahroni menegaskan jumlah tersebut baru total saldo yang ada direkening. Belum termasuk asetnya yang lain seperti rumah, mobil mewah dan lain sebagainya.
Sementara kekayaan yang dimiliki Menko Luhut adalah, Rp700 miliar. Itu sudah semua yang dimiliki, berikut aset, harta dan kekayaan lainnya.
Sebelumnya diberitakan, Mentri keuangan Sri Mulyani sempat menyebut bahwa Menko Luhut merupakan Menko terkaya di Kabinet Jokowi, ternyata kekayaannya masih dikalahkan oleh Doni Salmanan.
“Total kerugian yang dialami korban investasi bodong Quotex dengan tersangka DS adalah Rp352 Miliar.”
“PPATK dikabarkan telah memblokir sementara semua rekening bank atas nama Doni Salmanan dengan total saldo Rp532 miliar,” demikian tangkapan layar yang diungkap Ahmad Sahroni.
Sebelumnya, dalam Podcast Deddy Corbuzier, Ahmad Sahroni mengungkap, ada afiliator binary option yang saldonya bahkan mencapai Rp800 miliar.
“Itu minimal ya. Rp800 miliar itu minimal,” kata Sahroni, yang juga berjuluk Crazy Rich Tanjung Priok itu.
Sahroni mengungkap, untuk sampai pada posisi dirinya, diperlukan kerja keras selama berpuluh-puluh tahun.
Sementara para crazy rich ini, usianya masih muda dan bahkwan ada yang baru 23 tahun.
Seperti diketahui, Doni Salmanan kini telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka investasi bodong dengan platform Quotex.
Dari penipuan berkedok investasi bodong itu, rupanya dia meraup kekayaan tidak sedikit.
Meski kekayaan Doni Salmanan juga tidak datang hanya dari penipuan investasi itu, mengingat dia memiliki sejumlah usaha lainnya.
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, dalam pemeriksaannya oleh penyidik, Doni mengakui perbuatannya.
Bahkan sepanjang pemeriksaan, Doni juga kooperatif menjawab hampir 100 pertanyaan dari penyidik.
“Yang bersangkutan mengakui apa yang diperbuat, dan memberi penjelasan dengan lancar terhadap penyidik,” ujar Ramadhan kepada wartawan, Rabu (9/3).