JAKARTA – Seorang pelaku pemerkosaan beriniasial MN, 60, nekat menusukkan pisau ke perutnya sendiri di dalam mobil polisi yang mengawalnya.
Aksi MN itu diduga membuat polisi kecolongan karena terjadi di dalam mobil polisi dalam perjalanan menuju ke kantor polisi.
Apalagi di dalam mobil polisi itu sesuai standar prosedur pengawalan pelaku kejahatan pada umumnya mendapat pemeriksaan terlebih dahulu dan dikawal ketat beberapa petugas.
Polisi yang melihat pelaku menusukkan pisau tersebut langsung merebut senjata tajam (sajam) tersebut dari genggaman MN.
Tindakan cepat polisi tersebut dilakukan agar pelaku tidak kian menjadi menusukkan pisau ke tubuhnya.
“Kalau kami tidak cepat merebut (pisau) pelaku mungkin bisa mati. Pelaku mungkin panik dan malu karena perbuatannya,” kata Kapolsek Petir Ajun Komisaris Polisi (AKP) Indra Irawan kepada Radar Banten seperti dilansir Fin di Jakarta, Sabtu (5/3).
Dalam keadaan berlumuran darah, MN batal dibawa ke Polres Serang, tetapi dibawa ke RSUD Kota Serang untuk mendapatkan pertolongan medis.
“Semalam sudah dibawa ke rumah sakit, masuk di ruang ICU Rumah Sakit Kota Serang,” ujar Indra.
Aksi nekat warga Petir, Kabupaten Serang tersebut, kata Indra, dilakukan karena panik dan malu perbuatannya yang telah memerkosa anak di bawah umur terungkap.
“Pelaku sempat mencoba bunuh diri di dalam mobil polisi semalam. Pelaku membawa pisau, kita enggak tahu pisaunya ada dimana ketika itu,” ungkap Kapolsek Petir Ajun Komisaris Polisi (AKP) Indra Irawan.
Percobaan bunuh diri tersebut dilakukan saat polisi membawa pelaku ke Polres Serang. Aksi nekat tersebut dilakukan pelaku saat polisi sedang lengah.
“Pelaku menusuk perutnya itu saat dalam perjalanan di di daerah Walantaka, Kota Serang,” ungkap Indra didampingi Kanit Reskrim Polsek Petir Inspektur Polisi Dua (Ipda) Rosadi.
Kanit Reskrim Polsek Petir Ipda Rosadi menambahkan, MN sempat menjadi sasaran kemarahan warga.
Warga emosi begitu tahu pelaku telah memperkosa anak dibawah umur.
“Anaknya masih sekolah (korban-red). Pelaku sempat dipukuli warga karena terbawa emosi setelah tahu pelaku ini memperkosa anak tirinya,” kata Rosadi.