Microsoft dan Sony Tarik Diri dari Pasar Rusia

JAKARTA – Invasi Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina membuat Microsoft dan Sony untuk sementara mengumumkan menarik diri dari pasar Rusia dan memblokir akun Rusia.

Microsoft dan Sony dalam surat terbuka yang diterbitkan kemarin (2/3) di Twitter, Fedorov menyarankan tindakan ini akan memotivasi warga Rusia untuk secara proaktif menghentikan agresi militer yang memalukan.

Fedorov secara khusus meminta Microsoft dan Sony untuk melarang pemain di platform Xbox dan PlayStation mereka.

“Anda pasti menyadari apa yang terjadi di Ukraina sekarang. Jika Anda mendukung nilai-nilai kemanusiaan, Anda harus (meninggalkan) pasar Rusia,” kata Fedorov.

Tidak hanya PlayStation dan Xbox, Fedorov juga memanggil beberapa perusahaan game lain seperti Riot Games, Electronic Arts, Ubisoft, dan Wargaming untuk menutup kantor mereka di Rusia.

Dikutip dari Polygon, Sony Interactive Entertainment dan Microsoft belum menjawab permintaan Fedorov. Kendati demikian, Sony dan Microsoft telah menunjukan kontribusinya untuk membantu Ukraina.

Sony dengan berdonasi USD 2 untuk UNHCR, Agensi Pengungsi PBB, dan Save the Children. Sementara Microsoft menyatakan kesiapannya untuk melindungi Ukraina dari serangan siber Russia.

Seperti juga sudah diberitakan sebelumnya, selain dua perusahaan tersebut, beberapa developer dan publisher game juga ikut membantu Ukraina. Developer This War of Mine misalnya yang mana akan membantu Palang Merah Ukraina dari penjualan game mereka.

Selain ity, Embracer Group, CD Projekt Red, dan Ubisoft juga menyatakan kepedulian mereka atas Ukraina. Mereka mengaku akan membantu Ukraina dengan memberikan donasi kemanusiaan.

Banyak pengembang dan studio game lain juga menyatakan bakal mendonasikan keuntungannya untuk Ukraina. EA Sports melalui game FIFA 22 lebih tegas, mereka baru-baru ini malah mendepak tim nasional dan klub-klub asal Rusia dari game FIFA 22. (jawapos)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan