Waspada! Penipuan Jual Beli Minyak Goreng Marak Terjadi

SOREANG – Langkanya minyak goreng dijadikan kesempatan pelaku penipuan untuk melakukan aksi kejahatan perdagangan fiktif. Alih-alih mendapatkan keuntungan, para korban malah rugi hingga ratusan juta rupiah akibat penipuan jual beli minyak goreng.

Aksi penipuan jual beli minyak goreng terjadi di wilayah Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, belum lama ini. Hingga kini petugas Kepolisian masih melakukan penyelidikan.

Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan, kasus jual beli minyak goreng fiktif ini memakan banyak korban dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Sehingga, pihaknya meminta masyarakat tidak termakan isu terkait kelangkaan minyak goreng, kemudian panic buying dan tergiur jual beli minyak goreng dengan modus transfer terlebih dahulu.

“Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang ada, terhadap korban juga demikian dan segera akan melangkah kepada pemeriksaan tersangka,” ujar Kusworo, Kamis (3/3).

Kusworo menjelaskan, beberapa korban telah dimintai keterangannya. Namun transaksi yang dilakukan merupakan fiktif, sejumlah korban mengaku telah mentransfer uang tetapi minyak goreng yang dijanjikan tidak dikirim.

“Ada dua korban yang telah bersedia memberikan keterangannya, yakni korban yang berinisial E dan Y, dari kedua korban masing-masing mengalami kerugian Rp 30 juta dan Rp100 juta rupiah. Mereka membeli minyak goreng dan tersangka dengan cara transfer,” ungkapnya.

Namun, menurutnya, tidak menutup kemungkinan jumlah korban kasus minyak goreng fiktif di Cileunyi ini akan bertambah, mengingat antara satu korban dengan korban lainnya tidak saling mengenal.

“Informasi ini nanti bisa kita ketahui dari tersangka maupun penyelidikan kami yang lainnya. Pasalnya saat ini tersangka masih mangkir dan mengaku terpapar Covid-19.  Namun, kami tidak percaya begitu saja. Kami akan membawa tim untuk melakukan swab antigen dan PCR. Apabila hasilnya negatif maka akan kami bawa ke Mapolresta Bandung untuk dilakukan pemeriksaan,” kata Kusworo.

“Kami imbau pada masyarakat agar selalu berhati-hati, jangan sampai panic buying termakan isu-isu bahwa minyak goreng ini langka, sehingga ada tawaran untuk melakukan transaksi jual beli minyak dengan modus transfer terlebih dahulu baru barangnya dikirim,” pungkasnya. (yul)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan