PURWAKARTA – Sekertaris Daerah (Sekda) Purwakarta, Iyus Permana dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, belum optimalnya pengangkutan sampah di Kabupaten Purwakarta, karena masih ada ratusan ton sampah yang tidak bisa terangkut setiap harinya.
Volume sampah di Kabupaten Purwakarta yang bisa diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tercatat hanya sekitar 177 ton per hari, jumlah tersebut baru 30,6 persen dari total volume sampah yang dihasilkan. Sementara sisanya 69,4 persen sampah belum bisa terangkut ke TPA
Menurut Iyus, terkait sampah yang ada di Kabupaten Purwakarta, ia menilai tidak bisa hanya mengandalkan pembuang sampah ke TPA.
“Pasalnya, sampah yang diangkut ke TPA setiap hari, dalam beberapa tahun kedepan TPA akan habis daya tampungnya. Dan bisa menimbulkan masalah yang lebih besar. ” ujarnya.
Ia pun meminta paradigma pengelolaan sampah harus dirubah, dimana paradigma dari Kumpul, angkut, buang menjadi Cegah, Olah, Olah.
Dilaporkan Iyus, dalam sambutan kegiatan HPSN 2022 tingkat Kabupaten Purwakarta, Jumat 25 Februari 2022, kini sudah ada 39 kelompok Bank Sampah, 8 TPS3R, 2 Bumdes dan 1 Koperasi Sampah.
Setiap pengelola sampah tersebut dapat mengelola sampah anorganik rata-rata sekitar 226,73 kg/bulan dan sampah organik sebesar 372,16 kg/bulan.
“Apabila pengelolaan sampah oleh kelompok-kelompok masyarakat ini di Kembangkan maka dapat memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pengelolaan sampah di kabupaten Purwakarta, ” katanya.
Sebagai langkah pengembangan dan pembinaan dalam memelihara lingkungan, melalui Peringatan HSPN 2022 dengan Tema Kelola Sampah, kurangi emisi, bangun Proklim, untuk Purwakarta istimewa dicanangkan Penilaian Pengelolaan Sampah Mandiri di Kabupaten Purwakarta Tahun 2022.
Dengan peserta sebanyak 22 pengelola sampah mandiri dari 17 kecamatan yang sekaligus ditetapkan sebagai lokasi proklim tahun 2022. Untuk mengukur konsistensi pengelolaan sampah mandiri ini penilaian akan dilaksanakan selama 6 bulan dari bulan Maret sampai Agustus 2022. (kbe/rit)