Ono Surono Sebut Pagelaran Wayang Semar Lakon Perkuat Nasionalisme Melalui Budaya Daerah

Menurut Ono, semua tahu bahwa wayang memang merupakan gabungan dari berbagai jenis kesenian yang mengandung nilai luhur (adiliuhung).

Meskipun demikian wayang tidak bisa dipandang sebagai kesenian yang melulu milik kaum feodal ataupun kaum berpunya.

Sebab, lanjutnya, wayang dipentaskan secara terbuka, tanpa tiket yang harus dibeli dan seluruh lapisan masyarakat berpeluang ikut menikmatinya.

Sebab dari segi seni rupa, wayang mempunyai bobot yang tidak ringan. Dari segi sastra, wayang memiliki kecanggihan yang luar biasa.

“Dari segi seni musik, wayang memiliki harmonisasi nada bertaraf tinggi. Dari segi seni drama, wayang juga didukung oleh dramaturgi yang klasik, unik menarik. Dari segi filosofi, wayang mengandung nilai-nilai filosofis, filsafat dalam wayang juga sangat mementingkan nilai-nilai keruhanian. Kultur wayang bagaimana pun bentuknya tidak akan bisa dipahami, apalagi dinikmati, tanpa mengerti bahasanya. Dalam wayang bahasa bukan hanya sekadar pengantar, tetapi bahasa itu sendiri sudah merupakan wujud seni yang menunjukkan cita rasa peradaban tinggi,” paparnya.

Saat ini, ujar Ono, sistem pendidikan kita tidak mengacu kepada penghormatan nilai-nilai kultural, termasuk seni tradisi.

Kita, imbuhnya,tidak mempunyai ruang intelektual dari mulai pendidikan dasar untuk mengingatkan bahwa nilai-nilai tradisi itulah yang telah teruji waktu, melekat dalam cara hidup bangsa kita, dengan kandungan kearifan yang membuat kita tetap eksis mengarungi ujian zaman.

Menurutnya, eksistensi wayang bukan hanya terganggu oleh pendangkalan makna dan estetika belaka bagi masyarakat sekarang.

Tingginya kualitas seni, dalam tataran bahasa dan filosofinya, juga mempersulit pemahaman kebanyakan orang awam.

“Jadi masalah kualitatif itu juga merupakan kendala tersendiri. Sehingga peran dalang akan menentukan dan berpengaruh terhadap kualitas pentas wayang dalam masyarakatnya. Salah satu ciri khas wayang sebagai teater tradisional adalah keterbukaannya terhadap kemungkinan berimprovisasi,” tandasnya. (bbs)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan