JABAREKSPRES.COM – Daun papermint atau daun mint biasa digunakan dalam berbagai macam sajian. Ternyata daun yang memiliki rasa agak pedas dan segar ini memiliki banyak manfaat yang tak banyak diketahui orang.
Banyak yang menggunakan daun mint sebagai garnis atau hiasan , bisa juga menjadi campuran masakan, atau bisa juga dalam bentuk minyak esensial.
Meskipun ukurannya kecil, manfaat daun mint tak perlu diragukan lantaran punya kandungan nutrisi yang ternyata baik bagi tubuh.
Banyak produk sehari-hari yang memanfaatkan daun ini. Sebut saja, permen karet, penyegar nafas, pasta gigi, obat kumur, hingga minyak angin menggunakan daun mint sebagai bahan utamanya.
Dalam 100 gram daun mint, terkandung beragam nutrisi, di antaranya:
Protein: 3,8 gram.
Lemak: 0.9 gram.
Natrium: 31 mg.
Karbohidrat: 15 gram.
Serat: 8 gram.
Kalsium: 243 mg.
Zat besi: 5.08 mg.
Kalium 569 mg.
Folat: 114 mcg.
Vitamin A: 212 mcg.
Niasin (vitamin B3): 1.706 mg.
Vitamin C: 31,8 mg.
Manfaat daun mint untuk kesehatan
Berdasarkan kandungan nutrisinya, penelitian menunjukkan beberapa potensi daun mint bagi kesehatan, antara lain:
1. Meredakan sakit kepala
Saat sakit kepala menyerang, aktivitas yang Anda lakukan pasti menjadi terhambat. Anda mungkin perlu beristirahat sejenak, agar sakit kepala mereda. Cara cepatnya, minum obat sakit kepala yang bisa Anda beli di warung atau apotek.
Untuk mengatasi kepala akut pada orang dewasa dan anak-anak di atas 6 tahun.
2. Mengatasi bau mulut
Ada alasan permen karet, pasta gigi, obat kumur, atau penyegar mulut menggunakan daun mint sebagai bahan utamanya.
Ternyata, daun mint punya khasiat dalam menghilangkan bau mulut (halistosis). Jadi, menggunakan produk yang berbahan dasar mint bisa menghilangkan bau mulut selama beberapa jam.
Wangi dari daun ini memang dapat menutupi bau mulut. Akan tetapi, daun ini tidak dapat mengurangi bakteri yang menyebabkan bau mulut.
Selain menggunakan produk yang mengandung peppermint, Anda bisa mengunyah daun mint mentah-mentah atau membuat rebusan teh dari daun ini.
3. Meredakan gejala PMS
Saat menstruasi, banyak wanita yang mengalami gejala premenstrual syndrom (PMS) atau sindrom prahaid.