JEMBER – Peristiwa meninggalnya 11 pelaku ritual dipantai payangan dua pekan lalu, sepertinya tidak menjadi pelajaran bagi kelompok lain, kali ini ada kelompok yang kembali menggelar ritual yang sama di Pantai Watu Ulo Kabupaten Jember Jawa timur.
Untungnya ada warga yang melihatnya dan segera melaporkan hal tersebut ke Polisi. Polisi yang mendapat laporan langsung bergerak dan membubarkan ritual tersebut pada Sabtu (27/2), karena khawatir akan jatuh korban seperti kejadian sebelumnya.
Kelompok yang dibubarkan jajaran kepolisian dari Polsek Ambulu tersebut adalah kelompok Trimurti Kejawen Kejayan asal Kabupaten Nganjuk.
Kapolsek Ambulu AKP Makruf membenarkan hal tersebut, dia mengungkapkan, warga di sekitar pantai yang menyampaikan informasi tersebut kepada Bhabinkamtibmas Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu.
Warga mengatakan bahwa ada warga luar kota yang menggelar kegiatan ritual di Pantai Watu Ulo.
“Kegiatan ritual Kelompok Trimurti Kejawen Kejayan itu dilakukan di Pantai Watu Ulo yang diikuti sebanyak 18 orang, termasuk sopir,” kata kapolsek.
“Setelah mendapat laporan itu, Bhabinkamtibmas melaporkan ke saya dan secara tegas saya minta kegiatan ritual itu dibubarkan agar tidak terulang tragedi ritual maut di Pantai Payangan yang menewaskan 11 orang,” sambungnya.
Tak makan waktu lama, petugas segera mendatangi lokasi Pantai Watu Ulo untuk mengingatkan warga yang melakukan ritual.
Dengan menggunakan pengeras suara, Kapolsek menyerukan agar mereka yang masih berendam didalam air segera membubarkan diri dan naik ke daratan.
“Belasan warga asal Nganjuk tersebut akhirnya naik ke daratan dan petugas membawanya ke Mapolsek Ambulu untuk dimintai keterangan, serta diberi penjelasan bahwa lokasi tersebut berbahaya,” katanya.
Ia menjelaskan, arahan dan imbauan kepada warga Nganjuk tersebut agar mereka tidak melakukan ritual di laut pantai selatan karena ombaknya tidak terduga.
“Setelah memberikan arahan, kami minta mereka kembali ke Nganjuk dan tidak melakukan ritual lagi di pantai selatan Jember demi keselamatan mereka sendiri karena ombak laut selatan berbahaya,” ujarnya.
Warga sekitar Pantai Watu Ulo sempat mengabadikan prosesi ritual yang dilakukan Kelompok Trimurti Kejawen Kejayan dan disebar ke sejumlah grup whatsapp. Dalam video tersebut menunjukkan kegiatan ritual merendam diri di muara Pantai Watu Ulo sambil mengangkat tangan seperti memohon doa.