BANDUNG – Dinas Perpustakaan Arsip Daerah Provinsi Jabar (Dispusipda Jabar) mengajak masyarakat untuk meningkatkan indeks literasi di Jabar dengan menulis buku cerita yang memenuhi standar dan kaidah sastra anak.
Kali ini, Dispusipda Jabar dan PT Penerbit Erlangga bekerjasama menggelar Kickoff Menulis Buku Cerita untuk Para Inohong se-Jabar bertempat di Gedung Dispusipda Prov Jabar Lantai 4 yang digelar secara hybrid.
Pada kegiatan tersebut, dihadiri Dr Hening Widyatmoko, MA selaku Kepala Dispusipda Jabar sekaligus membuka kegiatan tersebut, Subekti selaku Kepala Cabang Bandung PT Penerbit Erlangga, Atalia Praratya selaku Bunda Literasi yang hadir sebagai narasumber acara ini.
Kadispusipda Jabar, Dr. Hening Widyatmoko mengatakan bahwa salah satu tujuan workshop menulis ini adalah untuk mendorong Bunda Literasi kabupaten kota, kecamatan desa kelurahan untuk mampu menulis buku cerita anak bermutu yang memenuhi standar dan kaidah sastra anak.
”Selain itu juga workshop ini diharapkan bisa menggiatkan penulisan buku cerita anak yang bermutu dalam berbagai genre serta mendorong tumbuhnya buku cerita anak berbasis literasi lokal yang kaya dari berbagai daerah di Jawa Barat yang diharapkan bisa meningkatkan indeks literasi di Jawa Barat,” ujar Hening dalam sambutannya.
Pada kesempatan kali ini Atalia memberikan pengalamannya menulis 5 buah buku kepada audiens yang hadir secara langsung maupun hadir melalui zoom.
Berdasarkan observasi yang diamati langsung di lapangan, Atalia memilih menulis buku yang ringan dan mudah dicerna.
Dari lima buku yang dihasilkan Atalia, dua diantaranya adalah buku cerita untuk anak, Rendy sakit perut, Mia dan Ikan Goreng, sedangkan Catatan Kecil Tentang Kita dengan segmentasi semua umur dan Lelaki ke 42 merupakan buku dengan genre teenlit baru saja diluncurkan pada Januari 2022.
”Mengapa saya membuat buku yang ringan, karena memang tujuan saya adalah ingin membuat masyarakat kita mempunyai budaya literasi yang kuat, maka saya harus menyederhanakan apa yang saya ketahui menjadi sesuatu yang mudah dan bisa dicerna untuk masyarakat luas dan mendorong agar muncul penulis – penulis lain yang termotivasi untuk berkarya,” tutur Atalia.