BANDUNG – Kasus Covid-19 di Kota Bandung semakin melonjak, kini Pemerintah Kota Bandung (Pemkot) Bandung terus berupaya mengantisipasi terjadinya penyebaran kasus dengan mengingatkan masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Saat ini, Pasar Tradisional di Kota Bandung telah menerapkan Kebijakan protokol kesehatan (Prokes) dengan ketat.
Menurut, Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Juara, Herry Hermawan menyebutkan dari 37 pasar tradisional, terdapat 7 pasar yang sudah menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
“Baru 7 pasar yang pakai akrilik (untuk PeduliLindungi), tapi yg lain kita akan pasang juga. Jadi dari 37 pasar, 7 sudah ada aplikasi PeduliLindungi, dan sisanya kita lagi proses,” ucapnya di Taman Dewi Sartika, Balaikota Bandung, Rabu (23/2).
Selain itu, Herry juga mengaku saat ini warga dan para pedagang di Pasar Tradisional sudah mulai akrab dengan penggunaan aplikasi PeduliLindungi.
“Kita mau mulai penerapan, karena sekarang saya lihat warga dan pembeli juga sudah mulai akrab dengan PeduliLindungi. Jadi, ini sekarang kita mulai mencetak PeduliLindungi berupa stiker ke beberapa Pasar Tradisional, jadi kita mulai dengan itu dulu,” katanya.
Sementara itu, untuk pengawasan seperti penggunaan masker kepada para pedagang dan pembeli di Pasar Tradisional, Herry menuturkan pihaknya masih merasa kesulitan. Pasalnya, petugas di lapangan masih sangat minim untuk mengawasi hal tersebut.
“Tapi kalau yang lain seperti masker itu kemarin kita drop banyak. Kalau untuk yang lain, 75 persen total warga pasar itu agak sulit penertibannya karena kan kami terbatas orangnya, itu tantangannya. Tapi yang penting kesadaran masyarakat dulu ini sudah muncul,” ujarnya.
Herry mengatakan pihaknya akan melakukan swab kepada pengunjung dan pedagang di Pasar Tradisional bersama Dinas kesehatan (Dinkes) Kota Bandung.
“Dari Dinkes, itu kemarin kasih tau, katanya mereka akan masuk ke pasar, dan beberapa pasar yang dilakukan Swab Acak,” pungkasnya. (mg4/ran)