Underpass Sriwijaya Hari Ini Diremikan Ridwan Kamil, Begini Kondisinya

CIMAHI – Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil pada hari ini meresmikan Underpass Sriwijaya yang terletak di Baros Kota Cimahi.

Underpas Sriwijaya beroperasi untuk memudahkan akses masyarakat menuju jalan Dustira sehingga lebih hemat waktu dan mempendek jarak tempuh.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Cimahi, Achmad Nuryana mengatakan, Underpass Sriwijaya ini berada di bawah perlintasan rel kereta api.

Proyek ini mulai dibangun pada 2021 lalu yang dikerjakan oleh Nilai PT Nindya Karya dengan nilai kontrak proyek sebesar Rp 84 miliar.

‘’Proyek ini merupakan bantuan anggaran dari Pemprov Jabar,’’kata Nuryana kepada wartawan, Senin (21/2).

Underpass Sriwijaya sudah bisa digunakan dan dilalui oleh masyarakat.  Terlebih sebelumnya telah melalui uji kelayakan dari Kementrian PUPR.

Kementrian PUPR sudah melakukan koreksi baik dari aspek Geopmetrik jalan maupun persyarakatan lainnya.

‘’Secara prinsip dari Kementerian PUPR sudah layak dipakai,” cetus Nuryana.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cimahi, Meity Mustika mengatakan, untuk mengantisipasi genangan air, Underpass Sriwijaya sudah dilengkapi  sampit untuk penampungan air.

Selain itu ada tiga pompa  yang nantinya bisa difungsikan untuk membuang genangan air ke sungai.

Untuk itu, dia meminta kepada masyarakat agar ikut menjaga dan memelihara Underpass tersebut. Jangan sampai Underpass Sriwijaya keberadaannya tidak terpelihara.

“Jangan ada vandalisme, buang sampah sembarangan dan memperhatikan kecepatan, di sini maskimal 30 kilometer per jam,”cetus Meity.

Meity menambahkan, pihaknya akan segera memasang CCTV dibeberapa titik disekitar Underpass Sriwijaya tersebut. Hal ini dilakukan agar keamanan warga yang melintas terjamin.

Keuntungan dari pembangunan Underpass Sriwijaya Cimahi ini untuk kelancaran lalu lintas dan mampu mengurangi kepadatan kendaraan di wilayah Kota Cimahi.

Proyek Underpass ini memiliki panjang 600 meter, lebar 9 meter, dan tinggi 5,2 meter.

Hal ini dikatakan oleh Ketua Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Nyoman Wardhana, pembangunan proyek ini dapat menghindari kepadatan di wilayah jalan Sriwijaya Cimahi.

Menurut Nyoman, pembangunan Underpass ini merupakan dampak positif bagi warga.

“Baik dampak ekonominya, dampak sosialnya, tapi jangan sampai menimbulkan ekses-ekses dalam pembangunan ini, kami dari warga mendorong secepatnya dapat terselesaikan,” kata Nyoman (red)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan