SOREANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung menyiagakan para petugasnya di lapangan. Hal tersebut dalam rangka menghadapi perubahan cuaca yang sewaktu-waktu terjadi turun hujan dengan intensitas ringan, sedang dan lebat di wilayah Kabupaten Bandung.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama mengatakan, BPBD telah menyiagakan petugas dilapangang, khususnya diwilayah rawan bencana.
Status siaga darurat, kata Uka, telah diberlakukan di Kabupaten Bandung dari tanggal 7 Oktober 2021 sampai 31 Mei 2022
“Kami dari BPBD terus siaga dalam menghadapi berbagai kemungkinan terjadinya bencana yang tidak diharapkan. Sebagai bentuk kesiapsiagaan, BPBD turut memantau melalui media sosial, berita, selain melihat informasi yang dikirim melalui BMKG maupun dari hasil pantauan Pusdalop yang ada di Kabupaten Bandung,” kata Uka saat di wawancara, Senin malam (21/2).
Uka pun menyatakan, dalam menghadapi perkembangan cuaca yang diperkirakan curah hujan masih cukup tinggi dalam beberapa bulan kedepan, BPBD siaga penuh di lapangan.
Selain melibatkan petugas jaga piket, lanjut Uka, telah mengoptimalkan para relawan di lapangan, di antaranya Relawan Bedas dan para penggiat kebencanaan di Kabupaten Bandung.
“Dalam menangani persoalan di lapangan, terkait kesiapsiagaan bencana, BPBD tak bisa bekerja sendiri, selain mengandalkan para petugas jaga piket dan mengoptimalkan para penggiat kebencanaan di lapangan,” kata Uka.
Uka juga menjelaskan, mengingat Kabupaten Bandung masuk pada dataran tinggi, sehingga perlu ada peningkatan kewaspadaan disaat terjadi turun hujan. Pasalnya, kata Uka, di beberapa wilayah rawan ancaman longsor, banjir, banjir bandang, angin kencang dan bencana lainnya.
“Namanya bencana tak bisa dicegah atau dihalangi, walau demikian kita maupun masyarakat secara umum harus tetap meningkatkan kewaspadaan dalam upaya mengurangi risiko bencana,” ucapnya.
Untuk meningkatkan kesiapsiagaan di lapangan itu, lanjut Uka, BPBD terus menjalin komunikasi dengan jajaran Perangkat Daerah terkait, selain dengan para camat dan kepala desa untuk mewaspadai kondisi di wilayah masing-masing.
“Ini sagian dari ikhtiar kami dalam upaya mengurangi risiko bencana,” ujarnya.
Ia juga berharap kepada sejumlah pihak, apabila terjadi bencana yang tak diharapkan, agar secepatnya melaporkan ke BPBD atau aparat setempat.