Bupati Cianjur Ingin Warganya Melek Literasi

Cianjur – Bupati Cianjur Herman Suherman, mengharapkan kualitas literasi warganya bisa meningkat. Oleh karena itu, dia meluncurkan suatu program inovatif bernama Wara Wiri Literasi dan Ge-Coo.

Bupati Cianjur itu juga meresmikan kafe bernama Cafe Literasi yang terletak di Kilometer 95 berlokasi di dekat Stasiun Kereta Api Cianjur Hal tersebut dia lakukan dengan maksud agar kualitas literasi masyarakat bisa meningkat.

Dalam Cafe Literasi, Bupati Cianjur itu menginginkan ketersediaan buku-buku lawas yang bisa terjangkau kawula muda sekarang.

“Saya pun secara pribadi sudah mewakafkan buku, daripada numpuk di rumah. InsyaAllah menjadi pahala,” kata Herman.

Bupati Cianjur itu, Herman Suherman, ingin ilmu pengetahuan dan literasi-literasi dapat tersebar di masyarakatnya dengan mengingat rendahnya kualitas literasi Indonesia pada umumnya.

”Kita juga berkeliling menggunakan bisa tauco wara wiri dan menyiapkan buku-buku. Sehingga sambil jalan bisa membaca,” katanya kepada wartawan, dilansir Cianjurekspres.net Selasa (15/02/2022).

Dia juga sangat mendukung inovasi dari Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Cianjur untuk meningkatkan minat membaca masyarakat, ialah Gerakan Cianjur Maca Online dan Offline (Ge-Coo).

“Tempatnya kita siapkan di alun-alun. Ayo, masyarakat Cianjur, mari membaca, sehingga kita menjadi manusia yang pintar, pandai dan berakhlak mulia!” kata Herman Suherman.

Amad Mutawali, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Cianjur, memberikan komentar bahwa program-program pemerintah menyangkut literasi ini merupakan suatu bentuk pelayan bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas literasi.

“Ini merupakan inovasi Dinas Arsip dan Perpustakaan, bagaimana mendorong masyarakat tumbuh minat bacanya dengan cara membangun perpustakaan berbasis rekreasi. Karenanya kita sebut wara wiri literasi,” katanya saat ditanyai wartawan.

Literasi yang dimaksud di sini merupakan kemampuan seseorang dalam membaca, menganalisa, dan berdiskusi. Menurutnya, branding perpustakaan itu bukan sekadar buku.

Menurutnya, perpustakaan mesti menjadi tempat yang menyenangkan sehingga orang-orang bisa tertarik untuk membaca.

“Karena kalau konsep perpustakaan itu buku saja, orang agak ogah membaca. Sekarang kita buat inovasi baru bagaimana meningkatkan masyarakat supaya senang membaca,” imbuhnya.

Adapun buku-buku yang tersedia di Wara-Wiri Literasi yakni buku-buku sejarah Cianjur, kisah-kisah anak, dongeng, dan buku-buku sains.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan