BANDUNG – Supaya tidak mengalami kelangkaan dalam hal stok minyak goreng, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah mengungkapkan, terus berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk mengenai distribusi minyak goreng.
“Ribuan tersedia, dijamin aman. Bidang distribusi perdagangan itu kami tugaskan terus melakukan koordinasi dengan pimpinan-pimpinan ritel,” ungkapnya saat diwawancara pada Rabu (16/2) tadi.
“Jadi kami sudah memiliki data-data. Waktu Kamis (10/2) kemarin saja, 780.000 liter tersedia di Kota Bandung,” lanjut Elly.
Dia menambahkan, pihaknya mendorong supaya pengawasan dan koordinasi dengan pimpinan-pimpinan ritel itu digenjot terus, termasuk untuk distribusi minyak goreng.
“Supaya minyak goreng harus selalu tersedia. Apabila minyak goreng di minimarket maka beli di supermarket,” katanya.
Selain itu, dirinya juga mengimbau kepada masyarakat Kota Bandung supaya bijak dalam membeli minyak goreng. Beli sesuai kebutuhan, “Warga tak perlu panic buying. Stok minyak goreng aman tersedia,” pungkasnya.
Sejauh ini kabar terkait kelangkaan minyak goreng masih berhembus kencang. Padahal pemerintah sudah menjamin ketersediaan minyak itu aman untuk 6 bulan ke depan.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menanggapi hal tersebut dalam sela-sela peninjauan ketersediaan minyak goreng di gudang retail, Yogya Junction Sumber Sari, Kecamatan Babakan Sari, Kota Bandung, pada Rabu (16/2).
“Stok (minyak goreng) cukup aman. Terus memang kami batasi orang beli. Paling banyak 2 liter. Tadi kami hanya menyakinkan, stoknya tersedia dan harga sesuai regulasi pemerintah,” ungkapnya.
Terkait kelangkaan minyak yang ada di pasaran, dirinya mengungkapkan bahwa stok bisa habis salah satu penyebabnya mungkin akibat panic buying.
“Makanya tadi saya pantau, apakah memang tadi ada panic buying? Masyarakat jangan panic buying. Karena mungkin saja bisa terjadi, karena stok di toko ritel yang minimarket itu, kan, stok terbatas,” pungkasnya. (zar)