Airlangga Hartarto Minta World Bank Berikan Dukungan untuk Kesehatan Global

JAKARTA – Menko Airlangga Hartarto menerima kunjungan dari Vice President of the World Bank for East Asia and Pacific Manuela Manuela V. Ferro belum lamai ini.

Dalam kunjungan tersebut dibicarakan terkait perkembangan Kesehatan dan ekonomi Global, khususnya mengenai pentingnya peran Bank Dunia untuk memberikan bantuan kepada negara-negara yang mengalami kesulitan finansial.

Bank Dunia juga harus memiliki kontribusi pada G20 untuk memberikan suport pada masalah finansial dan keahlian yang bisa diakses oleh seluruh negara di dunia.

Melalui G20 Joint Finance Health Task Force, dibantu oleh Sekretariat di WHO perlu mendapat dukungan dari oleh World Bank.

‘’World Bank diharapkan dapat menyusun policy tentang bagaimana mengembangkan mekanisme pembiayaan yang berkelanjutan untuk kesehatan global,’’jelas Menko Airlangga Hartarto dalam keterangannya belum lama ini.

Dia mengatakan, sejauh ini pemerintah Indonesia dinilai telah berhasil menekan penyebaran Covid-19. Sehingga perekonomian Indonesia terus tumbuh.

Berbagai program Kemenko Perekonomian untuk pemulihan ekonomi nasional kemabali dilakukan pada 2022 untuk mendorong peningkatan perekonomian nasional.

Namun, pendekatan multilateral untuk pembiayaan imunisasi ekstensif sebagai global public goods berdasarkan kolaborasi multi sektor domestik dan internasional juga perlu diperkuat.

Oleh karena itu diperlukan pembiayaan Pandemic PPR (prevention, preparedness, and response) yang lebih memadai, berkelanjutan, dan terkoordinasi.

Airlangga Hartarto juga memaparkan mengenai kemajuan program pengentasan kemiskinan Ekstrem di Indonesia.

Berdasarkan arahan Presiden RI Joko Widodo target pengentasan kemiskinan ekstrem 0% harus tercapai pada 2024 nanti.

Untuk itu, saat ini berbagai penanganan dan percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem dilakukan dengan membuat berbagai kebijakan program perlindungan sosial.

Mendengar paparan Menko Airlangga Hartarto, World Bank berjanji akan membantu pemerintah Indonesia untuk mendorong pengentasan kemiskinan akibat dari dampak Pandemi Covid-19.

Selain itu, Menko Airlangga Hartarto juga menjelaskan perkembangan di sektor perdagangan. Sejauh ini untuk ekspor dan impor, Pemerintah akan menghilangkan berbagai hambatan dengan melakukan penyederhanaan birokrasi.

Selain itu, pengurangan biaya arus barang pada perdagangan internasional dan domestik juga akan dilakukan.

‘’Dengan National Logistics Ecosystem (NLE) yaitu sebuah platform yang menghubungkan penawaran dan permintaan logistik untuk meningkatkan kolaborasi dan sinergi antar Kementerian/Lembaga (K/L),’’ucap Menko Airlangga Hartarto.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan