Bupati Sumedang Izinkan Wisata Tetap Beroperasi dengan Syarat Ini

SUMEDANG – Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir tetapkan pariwisata masih boleh beroperasi di tengah pandemi Covid-19. Saat ini lonjakan Covid-19 kembali terjadi di Tanah Air. Maka dari itu, beberapa daerah termasuk Kabupaten Sumedang harus menerapkan lagi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.

Bupati Sumedang ini mengatakan, hanya tiga daerah yang ditetapkan dalam PPKM Level 3. Adapun tiga daerah tersebut adalah Kecamatan Jatinangor, Tanjungsari dan Cimanggung.

“Wisata masih boleh buka, namun untuk (jumlah) kunjungannya harus dibatasi,” kata Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir kepada Jabar Ekspres.

Dony menjelaskan, untuk objek wisata yang ada di daerah dengan penetapan PPKM Level 3, kunjungan wisatawannya maksimal 25 persen dari kapasitas.

Sementara itu, Dony melanjutkan, bagi objek wisata di Kabupaten Sumedang yang tidak termasuk pada PPKM Level 3 alias masih berstatus level 2, maka diperbolehkan beroperasi dengan maksimal pengunjung sebanyak 50 persen dari kapasitas.

“Jadi aktivitas boleh, tapi ada pembatasan jumlah (kunjungan), kemudian ada pengetatan dalam menggunakan prokes (protokol kesehatan),” ujar Dony.

Dia berujar, untuk pariwisata di tengah pandemi Covid-19 ini tak jarang harus tutup beroperasi karena dikhawatirkan menjadi pemicu dalam penyebaran virus.

“Apa yang kami lakukan sekarang untuk wisata, ini sering kali ditutup dan sebagainya. Mereka punya pekerja yang harus diberikan perhatiannya,” imbuh Dony.

“Sekarang untuk menyikapinya, boleh tetap buka. Yang (masuk daerah) level 2 disesuaikan dan yang level 3 disesuaikan dengan aturan,” tambahnya.

Dony menuturkan, aturan PPKM Level 3 cukup berdampak terhadap wisata karena adanya pembatasan kapasitas kunjungan.

Kendati demikian, Dony menegaskan, untuk pariwisata tetap menjadi perhatian di Kabupaten Sumedang meskipun Covid-19 tengah melonjak.

“Promosi tetap dilakukan, tapi menerapkan prokes dan aturan jumlah batasan (pengunjung) yang masuk. Makanya nanti (dilakukan) ganjil-genap ke tempat wisata. Kemudian kita pencegahannya di masifkan. Sosialisasi, edukasi dan pengawasan dimasifkan,” tutupnya. (mg5/ran)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan