BANDUNG – Pihak lembaga kemanusiaan, Golden Future Indonesia, menegaskan tidak berafiliasi dengan jaringan teroris manapun. Hal ini dibuktikan dengan adanya dokumen resmi yang diakui secara hukum dari pemerintah.
Chief Executive Officer sekaligus founder Golden Future Indonesia, Adjeng Kristinawati Hidayat mengatakan, lembaganya kerap melakukan aksi kemanusiaan tak hanya di dalam negeri, tapi juga mancanegara.
“Aktivitas kemanusiaan yang dilakukan kami didukung oleh sejumlah data dan dokumen resmi yang sah secara hukum, serta diakui oleh pemerintah seperti profil perusahaan, akta pendirian, SK Kemenkumham, surat perizinan dari Dinas Sosial, nomor induk berusaha, laporan audit dari auditor, dan surat perjanjian kerja sama, juga bukti penyaluran ke luar negeri yang diketahui oleh pemerintah, hingga lembaga internasional yang diakui PBB,” ujarnya, dalam jumpa pers di Jalan Madura, Kota Bandung, Jumat (11/2).
Adjeng mengatakan, pihaknya selalu berada di garis terdepan dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan kebencanaan, apalagi saat kondisi kegawat daruratan. Beberapa program kemanusiaan yang pernah dilakukan di antaranya membantu masyarakat terdampak erupsi Semeru, bencana banjir, termasuk dalam penanganan Covid-19.
Sementara untuk di luar negeri, Golden Future Indonesia melakukan aktivitas kemanusiaan, seperti bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Suriah bekerja sama dengan Kementerian Agama Turki dan IHH, lembaga yang diakui oleh PBB.
“Selain di Suriah kami pun melakukan aktivitas kemanusiaan internasional, di antaranya di Yaman, Afrika, program bantuan Rohingya dan Kashmir. Program-program besar kami di luar negeri diapresiasi Pemerintah Indonesia, karena membawa harum nama NKRI,” tegas Adjeng.
Pada kesempatan sama, pembina Golden Future Indonesia, Edwin Senjaya menekankan, semua program yang dijalankan lembaganya, baik di dalam maupun luar negeri, murni bergerak di bidang kemanusiaan.
“Golden Future merupakan wadah bagi koalisi kemanusiaan Indonesia. Fokus gerakan Golden Future pada isu-isu besar kemanusiaan dunia,” ujar Edwin.
Edwin menyatakan, pihaknya siap bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan lembaga pemerintah manapun untuk memerangi potensi gangguan yang mengancam kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Kami siap bekerja sama dengan pemerintah untuk memerangi terorisme. Karena jelas kami pun tidak setuju bahkan menentang gerakan-gerakan aksi terorisme,” kata Edwin. (tur)