BANDUNG – Peristiwa pembunuhan yang menimpa yang menimpa seorang guru kelas 5B di SDN 032 Tilil Kota Bandung, puluhan siswa harus mendapatkan pendampingan trauma healing.
Pasalnya, sebanyak 26 siswa sempat melihat aksi pembunuhan itu pada saat hendak datang ke area sekolah SDN 032 Tilil.
Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, Rita Verita mengatakan bahwa sebanyak 26 siswa harus diberikan pendampingan trauma healing akibat melihat kejadian penusukan tersebut.
“Jadi waktu kemarin awal kita dapet data itu 23 (siswa), tapi ternyata yang menyaksikan kejadian itu diwajibkan hadir di sekolah, ternyata ada 26 (siswa),” jelas Rita saat dihubungi, Kamis (10/2).
Mengenai kemungkinan mendapat trauma berat, Rita menjelaskan bahwa awalnya para siswa sempat merasa ketakutan. Akan tetapi, lanjut dia, setelah pihaknya memberikan pendampingan moral, para siswa tersebut sudah mulai pulih kembali.
“Ya awalnya mereka mungkin masih ada rasa takut, tapi setelah kita lakukan ice breaking, kita lakukan fun games, itu ternyata anak-anak sudah mulai cair. Nah jadi ternyata Alhamdulillah anak-anak kelihatan sudah mulai ceria ya,” ujar Rita.
“Terus kan disamping anak-anak juga hadir orangtuanya, ada 22 orang. Itu dilakukan juga diskusi kelompok sama ortu, lalu kita bicara, gimana tindak lanjut berikutnya? Tapi Alhamdulillah mencair ternyata,” imbuhnya.
Akan tetapi, proses pemulihan psikologis para siswa tersebut akan memerlukan waktu yang cukup lama. Sehingga, pihaknya akan melakukan evaluasi untuk melihat perkembangannya lebih lanjut.
“Mungkin kita akan evaluasi dulu hasil nya, dan kita akan lakukan pendampingan secara rutin, dan nanti kita akan evaluasi bersama dengan konselornya yang bertugas konseling itu. Jadi nanti kita pantau lagi kalau misalnya semuanya sudah dianggap sudah oke kondisinya. Tapi kita akan kontrol lagi, berikutnya sampai betul-betul aman. Jadi memang tidak bisa ditargetkan secepat mungkin,” ungkap Rita.
Sehingga dengan adanya hal tersebut, Rita menuturkan bahwa pihaknya akan melakukan trauma healing kembali pada minggu depan.
“Trauma healing ini bisa sampai sebulan (proses pemulihannya), tergantung situasi dan kondisinya bagaimana, dan ini saya belum dapat laporan lagi untuk kapan dilaksanakan lagi. Mungkin minggu depan,” imbuhnya.