JAKARTA – Sebuah studi yang dipublikasikan oleh jurnal PLOS ONE mengklaim bahwa vitamin D bisa untuk mencegah gejala berat Covid-19. Selain itu, vitamin tersebut juga diketahui bermanfaat bagi kesehatan tulang dan gigi hingga menunjang sistem imun.
Studi mengenai vitamin D tersebut melibatkan 1.176 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit pada April 2020 sampai Februari 2021.
Peneliti juga menemukan bahwa tingkat mortalitas pasien Covid-19 dengan defisiensi vitamin tersebut berkisar di angka 25,6 persen. Tingkat mortalitas pada pasien Covid-19 dengan kadar vitamin D yang mencukupi jauh lebih rendah, yaitu 2,3 persen.
“Merupakan sesuatu yang luar biasa, dan istimewa, untuk melihat perbedaan peluang pasien untuk mengalami gejala berat ketika kekurangan vitamin D dibandingkan yang tidak kekurangan,” ujar peneliti Dr Amiel Dror, dikutip dari PMJ NEWS.
Studi ini memang dilakukan sebelum kemunculan varian Omicron. Akan tetapi, temuan ini diperkirakan masih berlaku dalam kasus varian-varian Covid-19, termasuk Omicron.
“Efektivitas dalam meningkatkan sistem imun untuk menghadapi patogen virus yang menyerang sistem pernapasan,” kata Dr Dror.
Tim peneliti mengatakan temuan dalam studi ini menambah panjang bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa riwayat defisiensi vitamin tersebut dapat menjadi faktor risiko prediktif yang berkaitan dengan penyakit dan tingkat mortalitas terkait Covid-19 yang lebih buruk.
Studi lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui seberapa besar dampak kecukupan vitamin tersebut terhadap kondisi pasien Covid-19 dalam praktik klinis. (fin/ran)