23 Siswa Saksikan Aksi Penusukan Guru, Proses Trauma Healing Dibutuhkan Waktu yang Cukup Lama

BANDUNG – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung merencanakan pemberian trauma healing kepada para siswa yang sempat menyaksikan peristiwa penusukan yang menimpa Guru Sekolah Dasar Negri (SDN) 032 Tilil Kota Bandung pada Senin (7/2) kemarin.

Diketahui, pendampingan trauma healing tersebut direncanakan atas kekhawatiran adanya dampak negatif pada kondisi psikologi para siswa yang menyaksikan secara langsung peristiwa tersebut.

Terlebih lagi, kejadian penusukan guru terjadi saat para siswa SDN 032 Tilil berdatangan ke sekolah.

Dengan adanya hal tersebut, menurut kepala DP3A Kota Bandung, Rita Verita mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) dan pihak sekolah untuk pemberian trauma healing.

Bahkan, ia memperkirakan pemberian terapi trauma healing dibutuhkan waktu yang cukup lama.

“Kalau untuk berapa harinya (pendampingan trauma healing), itu tidak bisa dipastikan ya, karena kan tergantung dari healing pertama gimana hasilnya. Tapi seperti yang sudah-sudah memang agak lama ya,” ucap Rita saat dihubungi, Rabu (9/2).

Dalam pendampingan tersebut akan dikhususkan hanya untuk para siswa yang melihat kejadian tersebut.

“Hanya untuk siswa yang melihat kejadian saja, dan itu nanti mereka (siswa) akan didampingi juga sama orang tua dan gurunya,” katanya.

Bahkan, Rita menuturkan, jika nantinya dalam melakukan pendampingan trauma healing ada siswa yang membutuhkan penanganan lebih lanjut, maka pihaknya akan langsung merujuknya ke Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Bandung.

“Jadi nanti kalau memang ada yg harus ditindak lanjut, Itu dirujuk ke UPTD PPA,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung berencana akan melakukan pendampingan kepada 23 siswa yang sempat melihat insiden penusukan guru SDN 032 Tilil.

Menurut Sekertaris Disdik Kota Bandung, Cucu Saputra menjelaskan bahwa pendampingan tersebut akan dilaksanakan pada minggu ini. Yang nantinya, kata Cucu, pihaknya akan melibatkan Guru Bimbingan Konseling (BK) dan psikolog maupun psikiater dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Bandung.

“Ada 23 anak, kita akan mulai (trauma healing), karena belajar mengajar dihentikan dulu sementara, kita fokus pada pendampingan anak dan orang tua (yang sempat melihat kejadian),” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (9/2). (Mg4/wan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan