Akan tetapi, kabel internet bawah laut panjang yang menghubungkan antar benua, rentan terhadap arus geomagnetik.
Alasannya, Kabel Internet bawah laut dilengkapi repeater untuk meningkatkan sinyal optik, dengan jarak 50 hingga 150 kilometer.
‘’Jadi seluruh kabel dapat menjadi tidak berguna dan jika ini terjadi maka komunikasi internet akan terputus satu sama lain,’’cetusnya.
Negara-negara di garis lintang tinggi seperti AS dan Inggris lebih rentan terhadap cuaca matahari daripada negara-negara di garis lintang yang lebih rendah.
Jika terjadi badai geomagnetik dahsyat, negara-negara dengan garis lintang tinggi itulah yang kemungkinan besar akan terputus.
‘’Jadi sulit memprediksi memperbaiki insfrastruktur kabel internet di bawah laut. Yang jelas pemadaman internet skala besar bisa berlangsung beberapa minggu atau bulan bisa saja terjadi,’’kata dia.
Dampak ekonomi dari gangguan Internet di AS diperkirakan lebih dari $7 miliar jutaan orang kehilangan mata pencaharian.
Abdu Jyothi menyarankan, jika operator jaringan internet menganggap masalah ini serius maka meletakkan lebih banyak kabel di garis lintang lebih rendah adalah awal yang baik.
‘’Jadi ketika badai matahari besar berikutnya meledak, orang-orang di Bumi akan memiliki waktu hanya sekitar 13 jam untuk mempersiapkan kedatangannya,’’ungkap Abdu Jyothi mengingatkan. (sumber: wired.com)