BANDUNG – Untuk membuat tata kelola pemberangkatan haji lebih baik, Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) memberikan rekomendasikan agar calon jamaah haji harus lolos manasik dan terpenuhi syarat kesehatannya dengan dibuktikan dengan sertifikat.
Hal ini terungkap dalam diskusi Kajian Seri Peradaban Islam dengan topik “Menyegarkan Kembali Makna Haji Mabrur”
Acara yang digelar Pengurus Pusat IPHI itu, memiliki tujuannya agar kualitas haji mabrur dapat dimaksimalkan dalam gerakan dakwah dan peradaban baru pasca haji.
Dalam paparan diskusi Wakil Ketua PW IPHI Jawa Tengah HM Nur Fauzan Ahmad mengatakan, calon jamaah haji harus lolos manasik dan terpenuhi syarat kesehatannya, yang dibuktikan dengan sertifikat.
Menurutnya, masalah utama penyelenggaraan haji saat ini adalah lamanya waktu tunggu dan masalah pengetahuan tentang manasik haji serta kesehatan calon jamaah haji.
Dengan begitu, masalah ini yang mempengaruhi kualitas berhaji termasuk berdampak pada perilaku pasca haji di masyarakat sebagai haji mabrur.
Sudah seharusnya, alumni haji semakin meningkat iman dan takwanya, sabar, tidak mencampur adukkan yang halal dan haram, tidak maksiat, sabar, tidak sombong, peduli sosial, bekerja cerdas, tuntas dan ikhlas dan menebarkan kedamaian.
“Kalau sifat-sifat semacam ini ada pada alumni haji yang panjang usianya pasca haji, maka akan makin baik dampaknya di masyarakat, Ini akan berbeda dengan para calon haji yang ketika berangkat sudah sepuh, karena masa tunggunya sangat lama,” kata HM Nur Fauzan Ahmad.
Nur Fauzan berpendapat lamanya waktu tunggu hendaknya dapat dipakai untuk meningkatkan pengetahuan manasik haji, yang tidak hanya dilakukan dengan 11 kali latihan manasik.
Dengan demikian pemahaman tentang syarat dan rukun haji makin matang dan mengetahui apa arti dan filosofi dan makna haji yang sesungguhnya.
‘’Jadi makna istitho’ah (syarat mampu) juga termasuk dalam bidang kesehatan haji agar tidak menjadi beban bagi jamaah haji yang lain,’’katanya.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Penasihat PP IPHI Dr. dr. Fidiansyah Mursid, Sp. Kj mengupas mesalah kesehatan yang selalu menjadi permasalahan bagi jamaah haji.