Pakar Bahasa Telaah Makna Ucapan “Tempat Jin Buang Anak”

JAKARTA – Pemilik Chanel YouTube Bang Edy Channel, Edy Mulyadi dikecam berbagai pihak terkait ucapan ‘tempat jin buang anak‘.

Ucapan itu dia lontarkan ketika mengkritik Ibu Kota Negara yang dipindahkan ke Kalimantan.

Ucapan tersebut rupanya menyinggung suku yang ada di Kalimantan.

Lantas benarkan frasa ‘tempat jin buang anak’ adalah frasa hinaan atau bersifat negatif?.

Menurut pakar bahasa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Hilmi Akmal, kalimat tersebut sudah populer sejak tahun 80-an.

Menurut dia, istilah itu bisa dimaknai sebagi tempat yang jauh dari pusat kota, tempat yang masih sangat sepi, dan masih banyak semak belukar atau bahkan hutan.

“Istilah ini muncul di Jakarta sekitar tahun 60-an atau 70-an untuk menggambarkan daerah sekitar Jakarta yang masih sepi seperti Ciputat, Pamulang, Bintaro dan lain-lain,” kata Hilmi kepada wartawan, Rabu 26 Januari 2022.

Dia mengatakan, terkait dengan ucapan Edy Mulyadi yang memakai istilah tersebut, harus dipahami secara semantik dan pragmatik.

Semantik adalah cabang ilmu linguistik yang membahas makna. Dalam semantik ada yang disebut dengan makna afektif.

“‘Yaitu makna yang berkaitan dengan perasaan seseorang ketika mendengar atau membaca kata atau istilah tertentu,” ujarnya.

Sementara itu, lanjut dia, pragmatik adalah cabang linguistik yang membahas makna yang terkait dengan konteks.

Sebelumnya, Edy Mulyadi mengucapkan permintaan maaf setelah melontarkan ucapan tersebut. Soal pernyataannya tersebut dirinya mengaku, tak ada maksud untuk menghina. Adapun melalui video yang diunggah di YouTube, Edy Mulyadi memberi penjelasan terkait pernyataan ini.

“Kita punya tempat bagus, mahal di Jakarta. Tiba-tiba-tiba kita jual, lalu pindah ke tempat jinbuang anak. Di Jakarta, tempat istilah jin buang anak itu, untuk menggambarkan tempat yang jauh,” kata Edy, dalam pernyataan di Kanal Youtube, Senin (24/1). (Fin-red)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan