DEPOK – Omicron di Kota Depok belakangan ini mulai meningkat, bahkan sejak dua pekan terakhir ini mencatatkan rekor tertinggi untuk mengawali tahun 2022.
Berdasarkan data yang dirilis Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dari laman https://ccc-19.depok.go.id/, per hari ini, Rabu (26/1), pukul 18.03 Wib, jumlah kasus positif Covid-19 di Depok sebanyak 868 kasus.
Seiring meningkatnya kasus Covid-19 setelah beberapa waktu sebelumnya sempat menurun drastis memberi sinyal negatif terkait perkembangan penyebaran Covid-19 di Kota Depok.
Di samping itu, di tengah menggeliatnya kasus Covid-19 yang dipicu varian baru ini tentu sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan Pembelajaran Tatatp Muka Terbatas (PTMT) 100 persen di Depok yang baru saja diberlakukan pada Senin (24/1) lalu.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono alias IBH meminta Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di setiap satuan pendidikan diaktifkan secara maksimal.
Langkah tersebut dimaksudkan agar mencegah adanya penyebaran Covid-19 varian Omicron di lingkungan sekolah.
“Karena memang pertumbuhan Omicron saat ini (di Kota Depok) sedang tinggi. Untuk itu, Satgas Covid-19 di sekolah harus lebih ketat lagi,” kata IBH, Rabu (26/1).
Pengetatan Satgas Covid-19 di sekolah-sekolah itu dapat dilakukan melalui pengawasan penggunaan masker dan jajanan sekolah.
“Khusus para siswa diimbau untuk membawa bekal makanan serta tidak bertukar makanan dengan teman lainnya,” ujarnya.
Imbauan tersebut bertujuan agar para siswa dapat melindungi diri sendiri maupun terlindungi dari orang lain atas paparan Covid-19.
IBH berharap PTMT 100 persen di Depok dapat berjalan lancar, menimbang banyak manfaat yang didapatkan siswa daripada mengandalkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Dia mencontohkan, salah satu kelebihan dari pembelajaran melalui PTMT yakni siswa dapat melakukan praktikum IPA yang membutuhkan laboratorium, di mana itu hanya ada di sekolah.
“Jadi, saya berharap pihak sekolah memperhatikan Satgas Covid-19 di sekolahnya,” pungkasnya. (mg2/ran)