JAKARTA – Psikolog anak Agustina Twinky Indrawati mengatakan bukan masalah ketika anak mulai belajar merias diri. Sebelum menggoreskan ujung lipstik ke bibir atau menjajal bedak di wajah, biasanya anak akan melihat mamanya dulu. Baik itu dari dekat ataupun jauh.
Saat anak belajar merias diri dan melihat mamanya dari dekat saat merias diri, Twinky mengatakan, orang tua bisa sekalian kasih edukasi make-up bareng. Misalnya, kalau pakai blush on itu begini. Tidak terlalu tebal. Tapi tetap memukau dan menyedot perhatian orang-orang.
”Lebih baik anak itu dapat edukasi tentang merias diri atau mencontoh orang tuanya. Bukan orang lain,” katanya.
Namun. bagaimana jika make-up yang diaplikasikan si anak terlalu tebal? Atau, menurut mama, tidak cocok di wajah anak? Twinky menyebut, orang tua bisa memuji riasan anak dulu. Baru, mama coba kasih masukan. Kalimatnya bagaimana? Misalnya, ”Wih, keren juga hasil make-up Adik atau Kakak. Setelah itu, ”Adik, ayo mama ajari cara make-up yang benar. Kalau yang kayak Adik ini cocoknya buat mama atau orang banyak usianya.”
Sementara itu, konselor anak Ferlita Asrya menilai anak sudah boleh belajar merias diri ketika usianya 12–13 tahun. Dengan catatan make-up-nya secara natural atau yang sederhana, Mom. Tapi, bisa jadi, sebelum usia itu, anak akan mencari tahu dulu. Seperti bagaimana cara menggunakan pensil alis, liptint, atau bedak.
Ferlita menambahkan, anak meniru gaya make-up keluarganya. Atau bisa jadi dari media sosial hingga idolanya di televisi dan gawai.
”Di era informasi yang gampang didapatkan seperti sekarang, mama atau ayah harus lebih ekstra pengawasannya,” kata Ferlita.
Meski sejak usia muda sudah boleh berkenalan dengan make-up, menurutnya, anak tetap perlu diawasi. Parents harus melihat bagaimana perkembangan make-up yang digunakan anak. Tak ada batasan atau definisi yang pakem tentang kapan anak idealnya ber-mak–up. Tapi, alangkah baiknya jika anak berpenampilan natural sesuai usianya.
Orang tua bisa mendampingi anak-anaknya untuk belajar merias diri, begini tipsnya
- Tetap lihat material make-up yang dipakai anak-anak. Misalnya, bantu cek teliti ingredients-nya.
- Bisa dikasih masukan, Bunda. Misalnya,”Kak, lebih tipis lagi blush on-nya bagus deh. Tapi, kalau nggak cocok, balik sesuai yang Kakak suka saja.”
- Nge-roll memori waktu mama muda juga asyik. Mama bisa sambil duduk bareng, lalu nunjukin foto-foto waktu masih remaja. Misalnya, ”Ini make-up mama ketika SMA, Kak.” Tambahkan cerita mama kali pertama belajar make-up.
- Ikuti selera anak dulu sambil membaca bagaimana anak merias diri. (jawapos/ran)