JAKARTA – Nurul Arifin dan suaminya, Mayong Suryo Laksono menjelaskan kronologi kepergian putri mereka, Maura Magnalia Madyaratri.
Nurul Arifin mengatakan putrinya itu masih berkomunikasi dengan ayahnya hingga tadi malam.
“Jam 01.00 WIB dia masih ngobrol sama Mas Mayong, chat sama temannya,” kata Nurul Arifin di kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat, Selasa (25/1).
Namun, pada pukul 04.30 WIB, keluarga Nurul Arifin menemukan Maura Magnalia sudah tidak bernyawa di atas meja makan.
Mayong Suryo Laksono menyebut Maura Magnalia diduga meninggal lantaran masalah jantung.
“Dia, kalau sebab penyakitnya, kan, adalah henti jantung,” ungkap Mayong.
Menurutnya, keluarga sudah berupaya melarikan Maura Magnalia ke rumah sakit. Akan tetapi, nyawa Maura Magnalia tidak bisa diselamatkan.
Maura Magnalia dilarikan ke rumah sakit pada Selasa (25/1) pukul 05.00 WIB dan dinyatakan meninggal pada pukul 05.37 WIB.
“Jadi, sempat ada waktu 37 menit dan tidak tertolong,” kata Mayong.
Mayong menyebut putrinya ditemukan di meja makan dengan kondisi sudah lemas dan dingin.
Dia menduga kesehatan Maura menurun lantaran kesibukannya mengurus wisuda S2 yang bakal digelar bulan depan.
“Dia juga melamar kerja, mungkin karena stres beberapa hari tidak tidur, ya begitulah. Ternyata ada beberapa hal yang tidak bisa dideteksi oleh kami semua,” tambah Mayong.
Jenazah Maura Magnalia Madyaratri rencananya akan dimakamkan pada Rabu (26/1) pukul 10.00 WIB di San Diego Hills, Karawang. (jpnn/ran)