JAKARTA – Pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggunakan bahasa sunda beberapa tahun lalu kembali viral, hal ini diduga untuk menyindir pernyataan Anggota DPR RI, Arteria Dahlan yang dinilai menyakiti masyarakat Sunda.
Unggahan pidato berbahasa sunda tersebut viral di akun Tubagus Zainal Arifin atau @uncle_teebob, seperti dilihat Kamis (20/1/2022).
“Wilujeng enjing, Kumaha damang?” kata Jokowi, yang terlihat disambut antusias oleh pendengarnya yang hadi.
“Didie singkuring karaos tumaninah. Kumargi wargana someah tur hade pundi parangge kasasama,” sambung Jokowi
Dalam unggahan tersebut Tubagus Zainal juga menuliskan beberapa bentuk kekesalannya.
“Pak Jokowi saja senang dan bangga berbahasa Sunda. Kenapa jadi kamu sewot? Sirik? Nggak mampu? Bilang bos,” tulisnya.
Unggahan tersebut langsung kebanjiran komentar, bahkan hingga kamis sore warganet yang menyukainya mencapai 2.336 orang.
Saat dimintai komentar tentang unggahannya yang menjadi viral tersebut, pria yang juga relawan kemanusiaan ini memberikan ungkapan bijak melalui pesan whatsappnya.
“Aku cuma ingin bilang…laki laki yg berjiwa besar dan pantas jadi pemimpin itu yg mau meminta maaf ketika salah tanpa harus mencari dalih pembenaran. ” ujar uncle teebob sapaan akrabnya.
Pidato Presiden Jokowi tersebut disampaikan saat dia menerima gelar Pini Sepuh dari Paguyuban Pasundan.
Pemberian gelar ini disampaikan langsung Ketua Umum Paguyuban Pasundan, Prof Dr Didi Turmudzi MSi.
Diketahui, penganugerahan gelar tersebut dilakukan pada November 2018.
Video ini kembali viral usai pernyataan Arteria Dahlan yang telah menyakiti masyarakat Sunda.
Baru-baru ini, Arteria Dahlan minta maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda.
Permohonan maaf itu, disampaikan Teri -sapaan akrabnya- usai dipanggil untuk klarifikasi di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat.
“Saya dengan sungguh-sungguh minta maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda,” ujar Arteria.
Arteria ke kantor DPP PDIP untuk menyampaikan klarifikasi kepada Sekjen Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun.
“Saya siap menerima sanksi yang diberikan partai. Saya menyerahkan sepenuhnya kepada partai,” kata Arteria. (rdr/rit)