TASIKMALAYA – Kekerasan seksual kini tak hanya menyasar korban dengan usia remaja atau dewasa, bahkan usia balita bila tidak diawasi bisa diperkosa. Seorang balita berusia 4 tahun di Tasikmalaya, dilaporkan menjadi korban perkosaan saat ditinggal kerja orangtuanya.
Balita tersebut sebenarnya tidak sendirian dirumah, ada saudarinya yang juga berada dilokasi kejadian.
Korban adalah anak kembar, namun karena kondisi ekonomi keluarga tersebut, saudara kembarnya dibawa kabur bersama ibunya, dan tidak diketahui keberadaannya. Sedangkan korban tinggal bersama ayahnya dan satu orang saudaranya.
Ketika sang ayah keluar mencari nafkah, korban dan saudarinya ditinggal hanya berdua di rumahnya.
Awalnya, korban sering mengeluh sakit ketika buang air kecil, ayahnya pun mengira hanya sakit biasa.
Betapa kagetnya sang ayah ketika saudari korban buka suara bahwa ada seorang pria yang datang ke rumahnya.
Dengan polos saudarinya menceritakan kekerasan seksual yang dilakukan pelaku terhadap korban.
Korban balita diperkosa, saat ini sudah dalam pendampingan Yayasan Taman Jingga, kasus dugaan kekerasan seksual yang terjadi pun akan diproses ke jalur hukum.
Founder Yayasan Taman Jingga, Ipa Zumrotul Falihah menyebutkan ayah korban sudah memeriksakan kondisi anak ke bidan.
Hasilnya, korban memang telah mengalami kekerasan seksual.
“Kondisi selaput darahnya sudah rusak,” ungkapnya, Selasa, 18 Januari 2022.
Pihaknya sudah melaporkan hal ini ke Polres Tasikmalaya Kota, hanya saja masih terkendala kelengkapan untuk kepentingan penyidikan polisi.
“Belum visum, besok (hari ini, Red) kita akan ke rumah sakit umum,” ucapnya.
Pelaku diduga masih merupakan orang dewasa yang ada di lingkungannya, berdasarkan dari kesaksian yang disampaikan oleh saudari korban.
“Tapi untuk hal itu kita serahkan nanti kepada aparat kepolisian, yang pasti proses hukum harus dilakukan,” pungkasnya. (rdr/rit)