DEPOK – Menimbang pentingnya membangun basis ketahanan keluarga melalui penguatan hubungan harmonis pasutri, mendorong itu, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Depok, Elly Farida memberikan sejumlah tips penting.
Menjaga keharmonisan hubungan pasangan suami istri (pasutri) memang tidak mudah. Pengalaman telah membuktikan bahwa banyak pasutri gagal membina dan mempertahankan bahetra rumah tangganya karena tidak tahu cara merawat hubungan jadi lebih harmonis.
Padahal, keluarga merupakan fondasi inti tatanan sosial yang perlu dijaga kekokohannya. Jika rapuh fondasi keluarga, maka runtuh pula tatanan sosial lainnya.
Dia mengatakan, kunci membangun hubungan keluarga yang harmonis terletak pada komunikasi yang baik dan sehat.
“Komunikasi adalah basis dalam membangun sebuah hubungan. Karena itu, harmonis atau tidaknya sebuah hubungan harus dilihat kualitas komunikasi yang terjalin di dalamnya,” kata sosok yang akrab disapa Bunda Elly itu.
Menurut Elly, meskipun tidak mudah mewujudkan hubungan keluarga yang harmonis, tetap ada cara untuk membangun fondasi keluarga yang kuat.
Ia mengusulkan agar setiap pasangan perlu memerhatikan apa yang ia istilahkan sebagai ‘bahasa cinta’.
“Bahasa cinta sendiri merupakan sebuah cara mengekspresikan perasaan kasih sayang dalam diri seseorang kepada pasangannya,” ungkap dia.
Ia mengatakan, setidaknya terdapat lima bahasa cinta yang dapat dilakukan guna menjaga dan merawat kualitas komunikasi yang pada gilirannya dapat membantu memperkuat ketahanan keluarga itu sendiri.
“Kelima bahasa cinta itu antara lain, sentuhan fisik, waktu bersama, kata-kata yang baik, pelayanan dan juga menerima hadiah,” timpalnya.
Dijelaskan, kelima bahasa cinta itu sekilah terdengar biasa, tapi tidak semua pasangan mampu mengaktualisasikannya dengan baik dan komit.
Lanjut dia, seandainya poin-poin yang disampaikan itu benar-benar diterapkan dalam rumah tangga, maka masing-masing pasangan mampu memperbarui kualitas harmonisasi dan romantisme dalam rumah tangga mereka,” pungkasnya. (mg2/zar)