BANDUNG – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim mengatakan bahwa pihaknya akan memastikan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) bisa mewujudkan generasi berkualitas dan cerdas bagi para mahasiswa
Guna mewujudkan prestasi bagi masyarakat yang kurang mampu, pihaknya kini telah menambah anggaran beasiswa di lingkungan pendidikan universitas.
“Jadi, nanti mau semahal apapun prodi, dia (kurang mampu) bisa mendapatkan full beasiswa karena kami sudah menambah jumlah beasiswanya dari semula Rp2,4 juta menjadi maksimal Rp12 juta untuk prodi A. Dan ini akan mendorong anak-anak terbaik kita untuk mencapai mimpinya,” ucapnya saat menghadiri Dies Natalis Ke-67 Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) di Jalan Cimbuleuit, Kota Bandung, pada Senin (17/1).
Dengan adanya hal tersebut, Nadiem juga mengatakan bahwa Perguruan Tinggi bisa lebih fleksibel dalam mengembangkan tiga semester di luar prodi.
“Universitas harus jauh lebih fleksibel, mengembangkan tiga semester di luar prodi, kompres kurikulum menjadi lima semester, serta berpartisipasi dalam MBKM (Merdeka Belajar-Kampus Merdeka), magang bersertifikat, kampus mengajar, pertukaran Mahasiswa ke luar negeri harus didukung,” ungkapnya
Sehingga, kata dia, saat ini kondisi dan situasi dunia telah berubah total dan sudah tak terkotak-kotakan, sehingga perlu adanya kolaborasi.
“Jadi tujuan melahirkan lulusan yang memiliki kemampuan multidimensi, baik dari sisi skill, jiwa sosial, maupun integritas. Inilah arah kampus merdeka yang ingin kami capai. Kami mau berbagai macam prodi bisa bercampur dari berbagai pengalaman baik dalam kampus maupun luar kampus,” imbuhnya.
Sementara itu, menurut Rektor Universitas Parahiyangan (UNPAR), Mangadar Situmorang mengukapkan bahwa adanya kebijakan menteri terkait dengan kampus tersebut, harus dibutuhkan pengambilan langkah agar lebih fleksibel seperti kurikulum menjadi penting untuk bisa mengakomodir ruang bagi mahasiswa
“Dengan adanya KIPK ini, kita bisa menciptakan ruang Mahasiswa untuk bisa berinteraksi satu sama lain dan salah satunya adalah gedung pusat pembelajaran ini. Kita sebut pusat pembelajaran karena mahasiswa dari seluruh fakultas atau prodi bisa bertemu berinteraksi baik secara akademik intelektual maupun sosial. Ini akan menjadi tempat untuk melihat potensi talenta masing-masing tanpa mengurangi kualitas keilmuan,” pungkasnya.